sekuensing dna

Empat Aplikasi Sekuensing DNA, Perlu Kamu Ketahui!

Sekuensing DNA ialah pengurutan basa DNA dalam segmen molekul DNA. Selain itu, dapat dikatakan pula sebagai proses teknik penentuan urutan basa nekleotida (adenin, timin, guanin, dan sitosin) pada suatu molekul DNA.

Selaras dengan hal tersebut, yang dimaksud dengan sekuen DNA adalah urutan pada pengurutan basa nukleotida yang memberikan informasi mendasar dari suatu gen atau genom serta merupakan ciri kunci dari suatu makhluk hidup.

Aplikasi sekuensing DNA

 

Teknik ini, kerap digunakan untuk riset ilmiah baik dalam bioteknologi, forensik, dan antropologi. Berikut pengaplikasian sekuensing DNA.

  • Forensik

Sekuensing DNA digunakan untuk mengidentifikasi individu tertentu. Hal ini dikarenakan, urutan DNA yang dimiliki tiap orang berbeda-beda dan unik. 

Pengidentifikasian yang dilakukan, bertujuan untuk mengetahui pelaku kriminal melalui barang bukti TKP, seperti kuku, rambut, kulit, dan darah. Bahkan, aktivitas identifikasi ini dapat digunakan untuk menyelidiki korban bencana maupun pembunuhan. Selanjutnya, dapat juga digunakan untuk mengidentifikasi spesies yang terancam punah serta dilindungi

  • Kedokteran

Tujuan aplikasi ini,  untuk mengembangkan obat serta pengetahuan baru untuk pelbagai penyakit. Salah satunya, mendeteksi suatu gen penyakit akibat genetik. 

Dalam penelitian tersebut biasanya dengan mengidentifikasi gen yang cacat dan menggantikannya ke yang sehat. Berikutnya, sekuensing DNA dapat digunakan untuk mengidentifikasi, mendiagnosis untuk penyakit menular dan baru yang diakibatkan oleh mutasi genetik.

  • Pertanian

Sekuensing atau pemetaan dilakukan pada genom mikroorganisme, kemudian memanfatkannya untuk pengendalian hama atau penyakit tanaman secara hayati. Tidak hanya itu, gen spesifik dari beberapa tanaman yang telah diketahui keunggulannya dapat digunakan untuk memodifikasi tanaman lain.

Dengan demikian, dapat meningkatkan hasil produksi dan nilai nutrisi tanaman pangan. Tidak hanya untuk tanaman namun dapat diaplikasikan pula dalam produksi ternak untuk meningkatkan kualitas susu dan daging.

  • Taksonomi

Upaya untuk mengklasifikasikan makhluk hidup sesuai kelompoknya sehingga memudahkan untuk mempelajari keanakeragaman makhluk hidup. Pengklasifikasian ini terdiri atas tiga jenis, di antaranya klasifikasi fenetik, kladistik, dan filogenik evolusioner.

Klasifikasi fenetik dapat dilihat berdasarkan bentuk morfologinya tetapi jika morfologinya masih kurang belum tentu mirip dengan kekerabatan dekatnya. Oleh karena itu, membutuhkan sekuensing DNA dari spesies tersebut dan melakukan perbandingan urutan basa nukleotidanya.

Sekuensing DNA ialah langkah awal untuk mendapatkan hipotesis dari hubungan filogenik, khususnya tingkat spesies. Sebab, suatu spesies kerap mengalami evolusi yang diakibatkan seleksi alam. Proses evolusioner ini, dapat ditunjukkan dengan sebuah pohon filogenik.

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *