Penjelasan Lengkap Tentang Inkubasi

Viskositas: Definisi, Pengaruh, dan Contohnya

Saat ini, pembahasan utama adalah mengenai viskositas, viskositas adalah sebuah ilmu yang membahas tegangan geser dengan kecepatan geser yang konstan. Cara mudah dalam mengecek bagaimana viskositas itu bekerja adalah dengan dua bidang sejajar yang ditengah-tengahnya diisi oleh fluida tipis. Viskositas juga melihat bagaimana tekanan yang diberikan kepada fluida berdasarkan berat di antara masing-masing bidang itu. Untuk penjelasan lebih lengkapnya di bawah ini ada tiga hal bagian dari viskositas yang akan dibahasa yaitu definisi, pengaruh dan contohnya.

Pada dasarnya, ilmu fisika yang melimpah bisa memberikan Anda berbagai macam kemudahan dalam kehidupan. Bahkan hal-hal yang sebelumnya tidak bisa dijelaskan dengan mudah, bisa dipecahkan menggunakan ilmu fisika yang akhrinya membuat hampir semua hal di dunia bisa dijelaskan dengan terperinci tanpa adanya ilmu mengada-ngada

Definisi viskositas

Seperti yang sudah sedikit dijelaskan di atas, viskositas berfokus kepada bagimana kepekatan fluida yang bisa memperlihatkan besar kecilnya sentuhan adalam fluid. Dari sana, bisa dilihat bagaimana besarnya viskositas di dalam fluida. Jika memang semakin besar, maka fluida akan semakin sulit untuk bergerak. Tidak hanya fluidanya saja yang sulit bergerak, bahkan benda yang ditaruh di dalamnya pun juga akan kesulitan bergerak.

Untuk penjelasan di atas, memang viskositas sangat identik dengan zat cair, tapi sebenarnya ilmu viskositas juga bisa digunakan dalam gas juga yaitu sebagai dampak tumbukan antar molekul gas. Untuk melihat bagaimana contoh dari viskositas sendiri, Anda bisa melakukan percobaan yang sangat mudah.

Percobaan tersebut adalah menuangkan air putih dan oli ke gelas yang berbeda. Ketika Anda menuangkan keduanya, maka akan terlihat bagaimana air putih bisa lebih cepat masuk dan diam di dalam gelas dibandingkan oli. Hal ini dikarenakan viskositas di dalam air putih lebih kecil sehingga lebih cepat mengalir, sedangkan oli jelas viskositasnya lebih besar.

Pengaruh viskositas

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi viskositas sehingga terciptalah cairan yang bisa memiliki viskositas berat ataupun ringan, seperti:

  • Tekanan

Sudah jelas tekanan mempengaruhi viskositas, khususnya untuk zat cair. Sedangkan untuk gas, tidak dipengaruhi oleh tekanan.

  • Temperatur

Viskositas zat cair akan turun ketika suhunya naik, sedangkan viskositas gas malah akan naik ketika suhunya juga ikut naik.

  • Adanya zat lain

Ketika zat cair itu ditambahkan beberapa zat lainnya, maka viskositasnya akan terpengaruh juga.

  • Ukuran dan berat molekul

Semakin beratnya molekul yang terdapat di dalam zat cair, maka viskositasnya pun juga akan terpengaruhi.

  • Kekuatan antar molekul

Viskositas zat cair bisa naik dengan adanya molekul lainnya seperti hidrogen.

  • Konsentrasi larutan

Viskositas memiliki sifat yang berbanding lurus dengan konsentrasi larutan. Jika larutan tersebut memiliki konsentrasi tinggi, maka viskositasnya pun tinggi. Begitu juga sebaliknya. Hal ini karena banyaknya partikel zat yang di tiap satuan volumen.

Contoh viskositas

Seperti yang sudah dijelaskan di bagian definisi, contoh viskositas adalah melihat bagaimana sifat air putih dan oli. Dari sana, maka bisa dilihat air putih memiliki viskositas yang lebih rendah karena bisa membuat benda di dalamnya bergerak lebih bebas. Beda dengan oli yang memiliki viskositas yang lebih tinggi sehingga benda di dalamnya menjadi sulit untuk bergerak.

Untuk mengukur viskositas di zat cair ataupun gas, Anda bisa menggunakan Rheomat R 120 yang merupakan viscometer yang sudah lolos standar uji coba sehingga  bisa digunakan dengan lancar.

Itulah penjelasan viskositas yang bisa memberikan Anda informasi tentang salah satu ilmu fisika ini. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan, ya!

 

Baca Juga: Memahami Fungsi Alat-Alat Laboratorium 

Fungsi Erlenmeyer

Viscometer Adalah alat Ukur Kekentalan Cairan, Apa Manfaatnya ?

Sederhananya, viscometer adalah alat ukur kekentalan cairan. Sedangkan viskositas merupakan ukuran penolakan cairan terhadap perubahan bentuk di bawah tekanan. Viskositas terjadi khususnya karena terdapat interaksi antara sejumlah molekul cairan. Yuk, mengenal viscometer bagi masyarakat awam dengan simak informasi di bawah ini!

Manfaat viscometer

Fungsi viscometer adalah mendeteksi viskositas cairan dalam pipa gas. Viskositas melakukan penggambaran terhadap penolakan dalam cairan terhadap aliran serta dapat digunakan sebagai cara mengukur gesekan cairan. Seperti yang mungkin sudah bisa Anda tebak, air mempunyai viskositas yang rendah, sementara minyak sayur mempunyai viskositas yang tinggi.

Setelah menyebutkan beberapa pengertian yang sudah disebutkan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa viscometer merupakan alat uji yang dimanfaatkan untuk mengukur dan menganalisa tingkat kekentalan cairan. Viscometer dengan kemampuannya mampu mengukur tingkat kekentalan cairan dengan akurat dan spesifik sesuai standar yang sudah ditetapkan.

Jenis viscometer

Terdapat sejumlah viscometer yang penting diketahui masyarakat awam. Yaitu:

  • Viscometer ostwald

Jenis viscometer satu ini biasanya digunakan dengan cara mengukur waktu yang dibutuhkan bagi cairan untuk mengalir melewati dua tanda saat mengalir karena gravitasi lewat viscometer jenis ini. Anda dapat mengkalibrasi viscometer ostwald dengan cara menggunakan air yang telah diketahui tingkat kekentalannya.

  • Viscometer hoppler

Kekentalan suatu cairan juga dapat ditentukan dengan menggunakan viscometer hoppler. Cara ini berlandaskan humum stokes, yang berarti kekentalan cairan dihitung berdasarkan jatuhnya benda lewat medium cairan.

  • Viscometer cone and plate

Viscometer jenis ini merupakan alat ukur viskositas sebagai instrumen canggih yang berfungsi menentukan kekentalan absolut cairan dalam volume sampel kecil. Jenis viscometer ini juga memberikan presisi yang dibutuhkan bagi pengembangan data rheologi lengkap akurasi alat.

  • Viscometer cup and bob

Sampel dalam viscometer ini dimasukkan dalam ruang antara dinding luar bob dan dinding dalam cup yang sesuai dengan bob. Alat penguji kekentalan ini tersedia dalam bentuk yang berbeda, tergantung dari bagian yang berputar. Terdapat alat viscometer jenis ini yang menjadikan bagian rotornya berputar, dan ada pula yang menjadikan bagian cup-nya berputar.

Jenis viscometer lainnya

Ada beberapa jenis viscometer lain yang perlu juga Anda ketahui:

  • Viscometer kapiler (Capillary viscometers)

Juga dikenal sebagai viscometer tabung-u, viscometer kapiler meliputi variasi ostwald dan ubbelohde. Jenis viscometer ini mudah digunakan, terdiri dari tabung kaca berbentuk U dengan dua bola lampu (satu lebih tinggi dan satu lebih rendah). Cairan mengalir dari bohlam yang lebih tinggi ke bohlam yang lebih rendah melalui kapiler, dan viskositas diukur dengan menentukan waktu berapa lama fluida melewati tabung.

  • Viscometer piston jatuh (Falling piston viscometers)

Menurut Wikipedia, viscometer piston jatuh diciptakan oleh Austin Norcross, itulah sebabnya mereka juga disebut viscometer Norcross. Viscometer ini berfungsi dengan menggambar cairan yang diukur ke dalam silinder piston saat piston dinaikkan; waktu yang dibutuhkan piston untuk turun (time-of-fall seconds) karena hambatan fluida digunakan untuk menentukan viskositas. Produk ini mudah digunakan dan mudah dirawat, dan menawarkan masa pakai produk yang lama.

  • Viscometer rotasi (Rotational viscometers)

Viskositas rotasi mengukur viskositas dengan merendam gelendong yang berputar dalam fluida yang akan diuji. Jumlah daya (torsi) yang diperlukan untuk memutar spindel menunjukkan viskositas fluida, dan karena viscometer rotasi tidak menggunakan gravitasi untuk berfungsi, pengukurannya didasarkan pada tegangan geser internal cairan.

 

Baca Juga: Perbedaan pipet Ukur dan Pipet Volume 

Simbol bahan kimia

Deretan Simbol Bahan Kimia yang Sering Dijumpai di Kehidupan Sehari-hari

Sebagian besar bahan kimia diwakili secara simbolis oleh dua huruf, yang umumnya menggunakan dua huruf pertama dari namanya. Dalam beberapa kasus, huruf pertama dari simbol bahan kimia digabungkan dengan beberapa huruf lain dari namanya, terutama ketika dua huruf pertama bahan kimia tersebut telah digunakan untuk mewakili bahan kimia lain. Beberapa bahan kimia bahkan memiliki simbol yang tidak memiliki hubungan dengan namanya. Yuk, ketahui deretan simbol bahan kimia berbahaya yang sering dijumpai di kehidupan sehari-hari di bawah ini!

Deretan Simbol Bahan Kimia Berbahaya

Kita seringkali menjumpai bahan kimia yang memiliki simbol tertentu di atas kemasannya. Ada simbol bahan kimia yang berarti berbahaya bagi kesehatan tubuh dan berbahaya bagi lingkungan, namun juga ada simbol bahan kimia yang tidak berbahaya untuk tubuh manusia dan lingkungan. Di bawah ini ada deretan simbol bahan kimia berbahaya yang sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari, yuk simak!

Hipoklorit

Contoh bahan kimia berbahaya yang akan dibahas memiliki simbol Ca(ClO)2. Simbol bahan kimia berbahaya ini biasanya dikenal sebagai kaporit – senyawa reaksi yang sering digunakan untuk pengolahan air serta bahan zat pemutih. Bahan kimia yang disebut juga sebagai kalsium hipoklorit ini memiliki tingkat kestabilan yang cukup baik, dan mengandung klor yang lebih banyak jika dibandingkan dengan natrium hipoklorit atau cairan pemutih. Sayangnya jika zat kimia yang berbahaya ini masuk ke dalam tubuh, maka dapat menyebabkan kematian.

Natrium Hipoklorit

Natrium hipoklorit dengan simbol NaClO ini terdiri dari kation natrium dan anion hipoklorit. Bahan kimia ini juga bisa dianggap sebagai garam natrium dari asam hipoklorida. Jika natrium hipoklorit dilarutkan dalam air maka sumber api akan mati, bahan kimia ini juga dikenal sebagai produk pemutih. Zat kimia ini dapat digunakan secara efektif untuk pemurnian air dan digunakan dalam skala besar untuk pemurnian permukaan, pemutihan, penghapusan bau dan desinfeksi air.

Baca Juga: Nama Alat-Alat Laboratorium yang harus Anda ketahui

Larutan natrium hipoklorit ini umumnya disebut pemutih, meskipun pemutih rumah tangga juga mengandung sejumlah kecil senyawa lain, termasuk natrium hidroksida dan kalsium hipoklorit.

Hidrogen Peroksida

Zat kimia dengan sifat asam lemah bersimbol H2O2 ini berbentuk cairan tanpa warna, sedikit lebih kental dibandingkan air, tetapi termasuk agen pemutih yang kuat. Bahan kimia ini terbuat dari hidrogen (H2) dan oksigen (O2). Tidak hanya dimanfaatkan sebagai pemutih, H2O2 juga digunakan sebagai antiseptik dan sejumlah produk industri rumahan. Dengan konsentrasi rendah (3-9%), bahan kimia ini umum dipakai sebagai campuran aplikasi obat hingga bleaching rambut.

Hidrogen peroksida dapat membantu tanaman Anda tumbuh lebih baik. Mencampurkan 32 bagian air ke satu bagian hidrogen peroksida dapat membantu menyalurkan oksigen ke akar tanaman, dan sebagai hasilnya, tanaman bisa tumbuh lebih cepat dan lebih kuat. Hidrogen peroksida juga dapat digunakan untuk mencegah pembusukan akar dan pembentukan jamur.

Karbon

Bahan kimia berbahasa Inggris carbon ini memiliki simbol C. Bahan kimia ini kerap ditemukan di berbagai produk makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Makanan-makanan yang mengandung karbon di antaranya adalah telur, roti, ikan, hingga gula pasir. Secara umum, karbon terkandung dalam produk makanan yang mengandung lemak dan protein. Cara mengetahui apakah produk makanan tertentu mengandung karbon atau tidak juga mudah. Cukup bakar saja. Karbon terhitung sebagai bahan kimia yang mudah terbakar alias zat terbakar langsung. Bila makanan berubah jadi hitam, berarti makanan tersebut mengandung karbon.

Silikon

Silikon adalah elemen kimia dengan simbol Si dan nomor atom 14. Bahan kimia ini adalah padatan kristal keras dan getas dengan kilau logam biru-abu-abu. Silikon adalah anggota kelompok 14 dalam tabel periodik: karbon di atasnya; dan germanium, timah, dan timah di bawahnya.

Bahan kimia ini tidak hanya digunakan untuk membuat gelas, namun juga untuk membuat tembikar. Silikon juga bagian penting komputer. Di dalam komputer atau bahkan televisi terdapat kotak hitam kecil yang disebut chips. Para ilmuwan meratakan kristal silikon menjadi lingkaran kecil yang disebut wafer.

Itulah informasi deretan simbol bahan kimia berbahaya bagi lingkungan dan beberapa di antaranya mudah terbakar yang sering dijumpai di kehidupan sehari-hari. Selain simbol bahan kimia berbahaya yang telah disebutkan, terdapat pula simbol bahan kimia yang tidak boleh langsung kontak dengan kulit karena bisa mengganggu kesehatan manusia. Terdapat dua jenis bahan kimia flammable, yaitu extremely flammable (sangat mudah terbakar) dan Highly flammable (mudah terbakar). Untuk bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya Extremely flammable, merupakan likuid yang memiliki titik nyala sangat rendah (di bawah 0 oC) dan titik didih rendah dengan titik didih awal (di bawah +350C). Gas mudah terbakar ini amat sangat mudah terbakar dan mudak meledak yang berupa gas dengan udara dapat membentuk suatu campuran bersifat mudah meledak di bawah kondisi normal.

Cairan mudah terbakar, corrosive korosif, hingga toxic beracun (merkuri klorida & arsen triklorida), dan gas amat mudah terbakar dan mudah meledak, merupakan beberapa tambahan dari simbol bahan kimia berbahaya lainnya yang perlu Anda diketahui. Selain itu hindari beberapa zat dengan simbol bahan kimia bahaya dari bahan, seperti kode xn (simbol bahan kimia yang harus hindari kontak langsung dengan kulit, karena bahan kimia ini dapat menimbulkan adanya resiko membahayakan kesehatan jika bahan masuk melalui pernafasan dan mulut), kode xi (bahaya iritasi), Semoga bermanfaat!

spektrofotometer adalah

What is a Spectrophotometer? This is the definition and working principle

What is a spectrophotometer? Spectrophotometer is one of the most important devices in the medical and chemical industries. In fact, the tool consists of a spectrometer and a photometer. At the spectrometer, it can produce rays from a spectrum with a particular wavelength beam.

The medical world and the chemical industry are growing as time goes by. In both industries it is necessary that a special device to be more research on chemicals as well as in the medical field is increasingly optimal. One is the use of a spectrophotometer. What is the understanding of this device and how does it work? Here are the descriptions that you can see.

Definition of spectrophotometers

Spectrophotometer is one of the most important devices in the medical and chemical industries. In fact, the tool consists of a spectrometer and a photometer. At the spectrometer, it can produce rays from a spectrum with a particular wavelength beam. Meanwhile, Photometer is more referring to measuring instruments where light intensity is transmitted or other terms are in absorption.

In other words, a spectrophotometer is an analytical method based on the measurement of Ray absorption. The beam is monochromatic by a column of colour solutions in specific wavelengths using prism-shaped monocormators.

Spectrophotometer Parts

Based on the part of the spectrophotometer is the device for the analysis method that includes four important components, namely light source, Monocromator, Cuvet, and detector. The light source here is still subdivided for the UV area and the visible area consists of tungsten lamps that produce a spectrum at 320-2500mm waves.

Then the hydrogen or detrium lamps and the xenon gas lamps. At light sources in the IR area the sources of rays used are Nerst lamps, globar lamps, and Nkrom lamps. As for the UV line radiation spectrum consists of the steam lamp, concave cathode lamp and electrode charge carrying lamp.

The second component is monoromator that serves as a polycyromatic light parser. In third components there is a cuvet. It is a tool that is used as a place to be analyzed. Cuvet is made of Kwars, Pelxigalarab, Kada and plastic.

The last or fourth component is a detector that has the role of the light response giver at various wavelengths. This detector will turn the light into an electrical signal and display the data viewer in a pointing needle or through digital numbers.

Spectrophotometer Working principle

The working principle of a spectrophotometer adheres to Lambert Beer. In this law if monochromatic light passes through one medium, some other light is absorbed and Sebaian is reflected. While some more will be emitted. Lambert Beer’s law will run if:

  • The incoming rays or that are about the sample cells are of light with monochromatic wavelengths.
  • The absorption of rays in the solution is not influenced by other solutions in one solution.
  • Absorption can occur in the volume of solutions that have the same cross section (Cuvet).
  • The measured solution must be completely clear so that there is no light scattering of colloidal particles.
  • It has a low concentration of analytes, because if the analytical concentration is high it will interfere with the volume of absorption of the absorbansi.

Error using spectrophotometers to avoid

The use of Spectorphotometer can sometimes not run perfectly. This is what causes an error in using a spectrophotometer when measuring analyte concentrations. And here are some of those mistakes that should be appropriate for you to avoid getting the best spectrophotometer results.

  • There is absorption by the solvent and this error can be solved by using a printing or a containing solution in addition to the analyzed components included in it is a color-forming substance.
  • The basic ingredients and absorption of cuvet. Usually the Cuvet is made of glassware or quartz and the cuver of Quartz has the best quality.
  • A normal photometeric error in measurement with low or very high absorbtion.

That’s a glimpse of the definition and working principle of a spectrophotometer. If you want the best spectrophotometer can click here for more information. Hopefully useful and add to your insight.

Releated Also: How laboratory incubators work and how to choose an incubator

Inkubasi Adalah Berikut Penjelasan Lengkap Tentang Inkubasi

Inkubasi Adalah Berikut Penjelasan Lengkap Tentang Inkubasi

Jika mendengar kata inkubasi, maka kata ini sebenarnya sudah tidak terlalu asing lagi dikarenakan pada kehidupan masyarakat biasa. Inkubasi adalah yaitu kondisi di mana seseorang harus mendapatkan perawatan khusus agar tidak terkontaminasi dunia luar yang bisa membahayakan kesehatannya.

Sebenarnya istilah ini tidak hanya digunakan di dunia kesehatan saja. Di industri bisnis pun juga ada yang namanya inkubator bisnis atau inkubasi bisnis. Namun untuk kali ini, yang akan dibahas dan dijelaskan dengan lengkap adalah inkubasi virus atau mikrobiologi. Apa itu inkubasi mikrobiologi? Apa saja yang bisa dilakukan dengan inkubasi di sana? Dan masalah apa saja yang bisa terjadi ? Di bawah ini ada penjelasan yang lebih lengkap lagi.

Kemajuan teknologi membuat banyak aspek dalam industri mendapatkan keuntungan besar darinya. Dari yang dulu harus kesulitan dalam mengembangkan produk, sekarang bisa dengan mudahnya karena didukung teknologi yang berkembang tanpa henti setiap waktunya. Sekedar diketahui Alat inkubasi mikrobiologi dinamakan inkubator mikrobiologi.

Kondisi juga dirasakan oleh bidang mikrobiologi. Sebagai bidang yang bergantung dengan alat-alat laboratorium, dibutuhkan teknologi mutakhir agar bisa melakukan berbagai macam hal demi bisa mengembangkan segala aspek. Salah satu yang menjadi perhatian pada saat ini ada inkubasi.

Definisi inkubasi

Di bidang mikrobiologi, inkubasi merupakan proses dalam memelihara kultur mikroba dengan mempertahankan suhu tertentu agar bisa bertahan hidup dalam jangka waktu tertentu untuk melihat pertumbuhan bakteri. Mikroorganisme yang ada di dalamnya pun tidak ditaruh sembarangan saja. Ada cara tersendiri yang dilakukan yaitu diinokulasikan pada media padat atau cair agar pertumbuhannya bisa terlihat secara jelas dan bisa tumbuh lebih lancar juga.

Yang cukup memegang peranan penting di bagian inkubasi mikrobiologi adalah suhu. Ya, jika suhu tidak sesuai dengan yang diharuskan, maka mikroorganisme tidak dapat tumbuh dengan baik dan malah mati. Dengan adanya inkubasi, maka pertumbuhan mikroorganisme bisa berjalan dengan lancar tanpa ada masalah berarti. Maka dari itu proses memelihara kultur mikroba di suhu tertentu sangatlah penting.

Untung menjalankan proses ini , diperlukan alat-alat yang memadai agar mikroorganisme bisa tumbuh. Apa saja medium pemeliharaan kultur yang biasa digunakan oleh industri?

Medium inkubasi

Untuk mediumnya sendiri dibagi menjadi dua yaitu lemari biasa dengan suhu kamar dan inkubator yang suhunya bisa diatur sesuai keinginan. Untuk inkubator sendiri, memang sebaiknya menggunakan yang bisa diatur sesuai keinginan agar bisa digunakan untuk berbagai macam mikroorganisme.

Dengan suhu yang bisa diatur, maka suhu tersebut bisa dibuat sedemikian rupa agar menumbuhkan bakteri, menumbuhkan ragi dan jamur dengan suhu yang sesuai. Selain itu, biakan murni mikroorganisme pun bisa disimpan di sana. Untuk bagian dalam medium, perlu ada sekat kaca agar bisa melihat bagaimana mikroorganisme itu tumbuh tanpa perlu membuka bagian dalam sehingga suhunya tetap terjaga. Jadi seluruh pertumbuhan di dalamnya bisa terlihat secara jelas kapanpun di mau.

Inkubasi Dalam COVID-19

Dengan kondisi pandemi virus Corona COVID-19, makna kata “inkubasi” naik di tengah masyarakat. Dalam Pusat pengendalian penanganan COVID-19, sudah dijelaskan oleh Achmad Yurianto, juru bicara penanganan COVID-19 di Indonesia tentang masa inkubasi COVID-19. Masa inkubasi adalah 14 hari. Masa inkubasi virus corona adalah waktu antara seseorang terpapar virus hingga hingga mengalami gejala seperti batuk, sesak napas, dan lain-lain. Sayangnya ada saja perusahaan yang meminta karyawannya hanya melakukan karantina selama 5 hari. Tentu itu adalah langkah yang salah. Apalagi kalau batuk dan sesak napas sudah sedikit parah.

Masa inkubasi virus corona memang sudah diingatkan oleh BNPB Jakarta sejak awal. Apalagi kasus virus ini sudah muncul di Indonesia sejak Februari 2020. Tentu diperlukan pencegahan penyakit ini karena selalu ada kasus positif COVID-19 dalam angka rata-rata. Bahkan pernah mencapai angka 181 kasus dalam satu hari saja.

Masalah yang biasa mengenai inkubasi

Kegiatan ini tidak mungkin terlepas dari masalah. Ada saja masalah yang bisa muncul seperti:

  • TNTC (To Numerous To Count)
  • Membran yang bisa terangkat dan terlipat
  • waktu yang terlalu lama
  • Koloni tidak tersebar secara merata
  • Pertumbuhan koloni yang melebar
  • Adanya tetesan air yang terjatuh sehingga bisa merusak
  • Aliran sampel yang sulit tersedot
  • Muncul pertumbuhan di bekas pinset

Anda bisa menghindari beberapa masalah di atas dengan melakukan pengecekan proses inkubasi dengan teliti dan ketat. Semoga bermanfaat!