prinsip kerja vortex mixer

Apa Saja Prinsip Kerja Votex Mixer?

Vortex mixer adalah alat yang digunakan untuk mencampur larutan dalam tabung dengan berbagai ukuran. Alat ini merupakan salah satu alat umum dalam laboratorium yang sering ditemukan dalam berbagai macam laboratorium. Biasanya wadah yang digunakan untuk mencampur larutan dengan vortex mixer adalah wadah kecil seperti tabung reaksi, tabung ukuran 1.5/2 ml dan tabung ukuran 15/50 ml. Di dalam laboratorium alat ini biasa digunakan untuk mencapurkan 2 atau lebih reagen dan juga untuk mencampurkan sampel. Proses pencampuran merupakan suatu proses yang umum terjadi didalam sebuah ekperimen. Oleh
karena ini alat ini bisa mempermudah pengguna untuk melakukan proses pencampuran.

 

Prinsip Kerja Votex Mixer

Alat ini terdiri dari motor listrik dengan drive yang melekat pada sebuah karet. Saat motor bergerak potongan karet berosilasi cepat dalam gerakan melingkar. Saat wadah yang berisi cairan di tekan atau ditempelkan ujungnya pada potongan karet, gerakan yang terjadi akan disalurkan ke cairan yang ada di dalam wadah dan akan membentuk pusaran. Umumnya mesin ini memiliki pengaturan kecepatan yang dapat kita ubah sesuai dengan kebutuhan dan dinyalakan secara terus menerus atau hanya pada saat wadah cairan ditekan pada potongan karetnya. Umumnya vortex mixer bekerja pada kecepatan 0-3000 RPM. Pengaturan kecepatan ini bisa kita sesuaikan dengan jenis cairan yang akan kita campurkan seperti viskositasnya. Pengaturan kecepatan ini harus kita sesuaikan agar cairan bisa tercampur dengan baik dan tidak merusak sampel yang ada di dalam wadah. Kecepatan rendah umumnya digunakan untuk cairan yang mudah menimbulkan busa atau cairan yang kental. Kecepatan sedang umumnya digunakan untuk cairan yang memiliki viskositas sedang. Kecepatan tinggi umumnya digunakan untuk cairan yang memiliki viskositas rendah.

Perbedaan Pipet Ukur dan Pipet Volum

Pipet merupakan salah satu alat laboratorium yang paling umum digunakan. Hampir disemua laboratorium pasti kita akan menemukan beragam jenis pipet. Baik di dalam laboratorium kimia, biologi, kultur sel, biokimia, molekular dan masih banyak laboratorium lainnya. Ada berbagai macam jenis pipet yang dapat kita temui di laboratorium diantaranya, pipet tetes, pipet ukur, pipet volum, micropipet, macropipet, pipet aid dan hand dispenser. Fungsi utama dari pipet adalah untuk memindahkan cairan dalam jumlah tertentu dari satu wadah ke wadah yang lain. Banyak volum yang dapat dipindahkan bergantung dari jenis pipet yang digunakan. Cara penggunaan dan cairan yang bisa dipindahkan pun akan berbeda untuk
setiap jenis pipet. Disini kita akan membahas secara spesifik untuk 2 jenis pipet yang paling umum digunakan yaitu pipet ukur dan pipet volum.

Pipet Ukur

Pipet ukur adalah salah satu jenis pipet yang sering digunakan terutama di laboratorium kimia. Pipet jenis ini umumnya terbuat dari kaca ada beberapa yang terbuat dari plastik. Pipet ini memiliki bentuk silinder memanjang yang memiliki ujung runcing. Pipet ini memiliki skala pengukuran volum disepanjang badannya. Pipet ini berfungsi untuk memindahkan cairan dengan volume tertentu. Terdapat berbagai macam volum yang bisa digunakan, biasanya range volum ditandai dengan warna yang berbeda. Range volum untuk pipet jenis ini sangat beragam mulai dari 0,1 ml sampai umumnya paling besar di 100 ml. Untuk menggunakan pipet ini diperlukan alat bantu untuk menarik atau mengeluarkan cairan yang disebut dengan pipet filler atau ball pipet. Pipet filler pun ada yang manual maupun elektronik.

Pipet Volum

Pipet Volum merupakan salah satu pipet yang sering ditemui di laboratorium. Pipet ini umumnya terbuat dari kaca tapi memiliki bentuk yang agak berbeda dari pipet ukur. Pipet ini memiliki bentuk silider memanjang dengan ujung runcing namun terdapat gelembung atau tabung dibagian tengahnya. Pipet Volum memiliki ketelitian yang lebih tinggi dibandingkan dengan pipet ukur. Sama seperti pipet ukur, pipet volum berfungsi untuk memindahkan cairan serta mengukur cairan yang diambil. Range ukuran untuk pipet volum juga beragam dan biasanya ditandai dengan warna yang berbeda. Sama halnya dengan pipet ukur, untuk menggunakan pipet ini juga diperlukan pipet filler atau ball pipet.

 

Cara menggunakan Pipet Ukur dan Pipet Volum

  • Pipet ukur dan pipet volum memiliki cara penggunaan yang sama.
  • Pastikan pipet dalam kondisi bersih dan kering
  • Pasangkan pipet filler atau ball pipet di bagan atas pipet ukur atau pipet volum, pastikan sudah tepasang dengan benar
  • Tekan tombol atau putar tombol keatas untuk mengambil cairan
  • Jika volum yang diambil sudah sesuai pindahkan cairan ke wadah yang baru
  • Tekan tombol atau putar tombol kebawah untuk mengeluarkan cairan
bagian bagian vortex mixer

Bagian – bagian dari Vortex Mixer

Didalam sebuah penelitian tentunya dibutuhkan alat-alat laboratorium untuk menunjang penelitian tersebut. Alat yang dibutuhkan sangat beragam menyesuaikan dengan penelitian apa yang akan dilakukan. Alat-alat tersebut bisa merupakan alat utama maupun alat pendukung yang digunakan untuk memfasilitasi agar penelitian tersebut berjalan dengan baik. Salah satu alat pendukung yang banyak dibutuhkan dan sering ditemukan di berbagai jenis laboratoium adalah Vortex Mixer.

 

Vortex Mixer merupakan alat laboratorium yang digunakan untuk menghomogenkan atau mencampur cairan di dalam wadah kecil. Di laboratorium mikrobiologi, Vortex Mixer biasa digunakan untuk menyingkirkan sel atau memecah sel. Di laboratorium analitik atau biokimia, Vortex Mixer biasa digunakan untuk pencampuran sampel dengan pelarut atau pemcampuran 2 atau lebih larutan. Vortex Mixer dapat digunakan untuk memudahkan pengguna dalam hal pencampuran larutan.

 

Bagian – bagian Vortex Mixer

Secara Umum vortex dibagi menjadi 3 bagian :

  1.  Kepala vortex

    Kepala vortex merupakan bagian atas dari vortex mixer yang berfungsi sebagai tempat untuk meletakan atau menempelkan sampel. Bagian ini terhubung dengan motor dan drive sehingga menghasilkan getaran. Bagian ini biasanya terbuat dari karet dan berbentuk seperti cangkir sehingga sering disebut juga dengan Rubber Cup.

  2. Badan Alat

    Pada bagian ini terdapat beberapa tombol yang bisa digunakan untuk mengoperasikan Vortex Mixer. Diantaranya tombol power, knob pengatur kecepatan dan beberapa jenis vortex juga memiliki knob pengatur waktu. Terdapat 2 mode yang umum digunakan di vortex mixer, touch mode dan continuous mode. Jika menggunaka mode touch maka alat akan menghasilkan gerakan pada saat wadah sampel ditekan ke bagian rubber cup atau kepala vortex. Jika menggunakan continuous mode, alat akan menghasilkan gerakan secara terus menerus sampai kita menekan tombol untuk mematikan alat.

  3. Kaki vortex

    dihasilkan oleh alat sehingga alat akan tetap berada di tempatnya dengan kondisi stabil pada saat alat digunakan. Bagian ini didesain untuk dapat menopang alat dan tahan terhadap getaran.

 

Apa Saja Bagian-bagian Laminar Air Flow?

Cara Kerja Laminar Air Flow

Prinsip kerja Laminar Air Flow sebenarnya sangat sederhana. Instrumen ini mengambil udara dari luar atau ruangan lalu diproses dengan cara penyaringan melalui dua filter, yaitu pre-filter dan HPEA (High Effeciency Particulate Air Filter) hingga steril dan dialirkan ke dalam ruang Laminar Air Flow. Hembusan angin yang dialirkan ke dalam laminar air flow stabil.
Kabinet LAF juga dilengkapi dengan Ultraviolet, yang berfungsi untuk menghilangkan pengotor serta mikroorganisme yang tidak diinginkan. Kecepatan aliran udara dari Laminar adalah 0.3 – 0.5 m/s. Tujuannya untuk melindungi produk dari kontaminasi yang berasal dari ruang laboratorium.

Bagian-bagian dari Laminar Air Flow

Panel kendali

Panel kendali adalah tombol yang digunakan untuk operasional Laminar Air Flow. Terdapat beberapa jenis panel kendali yang digunakan ada yang berbentuk saklar ada juga yg berbentuk LCD dan bahkan sudah dilengkapi dengan panel touchscreen.

Lampu LED

Lampu LED digunakan untuk memberikan pencahayaan yang cukup di dalam meja kerja laminar air flow. Ada beberapa tipe LAF dengan lampu LED yang bisa diatur tingkat kecerahannnya.

Lampu UV

Lampu UV berfungsi untuk sterilisasi. Lampu UV dapat mereduksi bakteri dengan cara yang aman. Lampu ini biasanya dinyalakan selama 30 menit sebelum memulai pengerjaan dan setelah selesai.

Pre-filter

Terdapat 2 filter yang terdapat dalam Laminar Air Flow. Pre-filter merupakan filter pertama yang dilalui oleh udara dari luar. Filter ini memiliki poro-pori yang berukuran 5 mikro meter.

HEPA Filter

HEPA filter adalah High Efficiency Particulate Air. Filter ini berperan sangat penting untuk penyaringan udara yang masuk. Pori-pori saringan HEPA filter berukuran 0,3 mm. HEPA Filter standar setidaknya harus menapis partikel maksimal 0,3 micrometer sebanyak 99,97%. Jika membutuhkan standar filter yang lebih tinggi bisa menggunakan ULPA filter yaitu Ultra Low Particulate Air. Filter ini harus selalu dicek untuk menjamin kualitas udara yang dihembuskan. Filter ini perlu diganti secara
berkala.

Blower

Blower berfungsi untuk menyalurkan udara yang sudah disaring ke ruang kerja Laminar Air Flow. Udara akan keluar dari posisi depan atau atas. Hembusan udara diusahakan selalu stabil, tidak terlalu kencang dan tidak terlalu lemah.

Frame penyangga dan roda

Laminar air flow dilengkapi dengan dudukan yang kuat dan stabil untuk menopang
berat Laminar Air Flow. Selain itu juga roda yang dapat memudahkan proses
perpindahan Laminar Air Flow jika diperlukan.

Fungsi Laminar Air Flow Dalam Mikrobiologi

Laminar Air Flow adalah salah satu instrumen dalam laboratorium yang merupakan meja kerja steril untuk melakukan pengerjaan inokulasi. Instrumen ini berbentuk meja yang cukup besar yang berguna untuk menjaga kesterilan alat dan media yang digunakan untuk penelitian. Laminar Air Flow sangat diperlukan di laboratorium mikrobiologi untuk penanganan mikroorganisme. Laminar Air Flow menyaring udara yang berasal dari luar dengan filter yang ada di dalam instrumen sehingga udara yang dialirkan ke meja kerja merupakan udara yang steril. Menjaga sterilitas alat dan media dalam meja kerja Laminar Air
Flow dan mencegah kontaminasi.

Tipe-tipe Laminar Air Flow

Terdapat 2 tipe Laminar Air Flow, yang pertama adalah tipe horizontal dan vertikal. Masing- masing tipe memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Pada Laminar vertikal, keunggulannya yaitu tidak terjadi masalah saat bloking karena objek yang diteliti terlalu besar. Sehingga, udara HEPA tidak langsung mengenai wajah operator karena alirannya vertikal dari atas ke bawah. Sedangkan untuk keunggulan Laminar horizontal yaitu lebih mudah dalam meletakkan objek sensitif di dekat filter HEPA Dan tidak ada embusan debu dari atas menuju objek secara langsung. Laminar cabinet menjamin bahwa udara di dalam Chamber atau kamar sampel yang telah melalui proses penyaringan atau filtrasi dengan Polyester dan HEPA filter sehingga udara akan bebas dari kontaminasi lainnya. Sehingga banyak sekali digunakan pada laboratorium farmasi, terutama pada Lab mikrobiologi