pengertian kultur sel

Pengertian Kultur Sel, Kelebihan dan Kekurangannya

Bioteknologi menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat saat ini. Ketika ilmu biologi digabungkan dengan kemajuan teknologi yang ada, maka hasil yang didapatkan bisa mendapatkan efek positif dari sana. Salah satu teknik dalam bioteknologi yang sangat sering digunakan adalah kultur sel. Pengertian kultur sel paling mudah untuk dijelaskan adalah memilah sesuai katanya. Kultur adalah budidaya dan sel adalah bagian di dalam sebuah jaringan, seperti di dalam organisme (makhluk hidup).

Itu adalah penjelasan paling mudah, namun tentunya ada penjelasan yang lebih mendalam tentang kultur sel. Anda tertarik untuk mengenal hal ini? Simak penjelasannya yang lebih lengkap di bawah ini.

Pengertian Kultur Sel

Kultur sel adalah budidaya yang dilakukan dengan cara mengambil sel-sel yang terdispersi. Sel ini diambil jaringan asalnya, biasa disebut sebagai kultur primer atau cell line. Sel tersebut nantinya akan tumbuh dengan sendirinya sekaligus bertambah banyak.  Nantinya kultur sel bisa digunakan kepada hewan dan juga kepada tumbuhan. Proses pertumbuhan sel tentunya tetap dikontrol dan juga aseptik agar sesuai dengan tujuan serta hasil yang ingin dicapai. Biasanya sel tersebut diambil dari jaringan eukaryota.

Kultur sel juga biasanya dianggap sebagai koloni sel yang sudah mapan. Dengan kondisi ini, maka proses proliferasi bisa berlangsung tanpa mengenal batas waktu. Tidak berhenti di situ saja, koloni sel juga bisa bermutasi menjadi koloni dengan kultur yang berbeda, atau biasa disebut sebagai sub kultur.

Sebagai bagian dari bioteknologi, kultur sel sebenarnya bukanlah penemuan terbaru, namun menjadi bagian penting. Mengapa bisa begitu? Karena kultur sel menjadi metode utama untuk mempelajari perubahan jaringan atau fungsi sel walaupun tidak ada pengaruh sistemik. Penggunaan kultur sel ini ini biasanya dipakai untuk berbagai macam penelitian, seperti ekologi sel, antivitas intraseluler, instraseluler flux, dan interaksi di antara sel yang ada.

Itulah penjelasan kultur sel secara lengkap. Sekarang saatnya masuk ke dalam pembahasan kelebihan kultur sel. Begitu juga dengan kekurangan dari metode penelitian ini juga.

Kelebihan Kultur Sel

Kelebihan utama dari kultur sel adalah mudah untuk dikontrol sesuai keinginan. Kultur sel juga mudah dikontrol dengan fisikokimia lingkungan. Dari segi biaya sendiri, penelitian dengan metode ini juga terhitung hemat. Mengapa bisa hemat? Alasan utamanya adalah tidak perlu menggunakan banyak tumbuhan dan hewan. Enaknya lagi, mudah untuk dibuat menjadi homogen. Ketika mudah menjadi homogen, maka akan semakin mudah untuk dianalisis. Kelebihan terakhir kultur sel adalah sel bisa hidup di cawan kultur.

Walaupun ada banyak kelebihan di dalam kultur sel, tetap saja ada kelemahan atau kekurangan yang terdapat di metode ini.

Kekurangan Kultur Sel

Kekurangan kultur sel ada beberapa yang patut diketahui, seperti tidak adanya gambaran histologi yang nampak, sulit saat ingin melakukan identifikasi sifat, dan diperlukan keahlian khusus agar bisa menangani kultur sel. Memang, dalam melakukan metode ini, bagi orang yang belum pengalaman akan merasa kesulitan. Perlu orang yang sudah mengerti tentang kultur sel dari luar dalam karena tidak dipungkiri, metode ini cukup sulit. Namun tenang saja, dengan sisi ekonomis yang ada, maka damage cost tidak akan terasa jika terjadi masalah di tengah-tengah penelitian.

Sekarang Anda sudah tahu bagaimana penjelasan lengkap tentang kultur sel. Dari pengertian hingga kelebihan dan kekurangan, sudah dibahas lengkap di artikel ini. Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk Anda semua.

 

macam macam alat sterilisasi

Macam-macam Sterilisasi dan Penjelasannya

Melihat kondisi dunia saat ini yang membutuhkan sikap dari semua pihak dalam mengurus pandemi COVID-19 atau nama lainnya Coronavirus, membuat industri medis menjadi sorotan. Ya, tanpa adanya bantuan tenaga medis beserta alat-alat yang layak, maka penyembuhan dari virus tersebut pastinya sangatlah sulit. Berbicara mengenai alat medis, sebenarnya diperlukan sterilisasi yang baik dan benar agar tidak ada virus yang bertahan di alat tersebut. Sebenarnya dalam persoalan ini, ada macam-macam sterilisasi yang bisa dilakukan.

Alat medis sudah pasti sangat dibutuhkan pada saat ini. Belum lagi digunakan secara terus menerus. Namun demi bisa menjaga kebersihan dari alat tersebut, maka dibutuhkan proses sterilisasi. Jangan sampai, alat medis malah menjadi media pembawa virus yang bisa membuat orang-orang yang menggunakannya menjadi terjangkit penyakit.

Dalam melakukan strerilisasi, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Anda bisa memilih salah satu cara di bawah ini. Apa saja macam-macam sterilisasi? Berikut penjelasan lengkapnya.

Metode Kimiawi

Dalam metode kimiawi, sterilisasi yang dilakukan menggunakan zat-zat kimia. Jadi, alat-alat medis yang memang bisa terkena air akan direndam ke dalam larutan kimia yang bisa mematikan kuman, bakteri, dan virus. Bisa dibilang metode kimiawi menjadi metode yang paling awal dilakukan dalam sterilisasi. Setelah menggunakan metode kimiawi, terkadang masih banyak yang memutuskan untuk melakukan metode lainnya sebagai pelengkap agar alat media semakin bersih.

Metode Panas Uap

Metode panas uap adalah metode sterilisasi yang menggunakan uap bertekanan. Uap tersebut dihasilkan dari panas yang diciptakan sedemikian rupa agar bisa mematikan virus dan bakteri berbahaya. Agar bisa mendapatkan uap panas bertekanan yang baik, maka perlu mendidihkan air lalu dipadukan dengan tekanan tinggi. Namun dalam penggunaan metode panas uap, dibutuhkan alat bernama Autoclave agar proses bisa berjalan dengan lancar.

Metode Panas Kering

Untuk metode panas uap, biasanya disebut juga metode panas basah. Selain itu, ada juga metode panas kering. Untuk bisa menghantarkan panas tapi tetap kering, proses sterilisasi selalu menggunakan sterilisator kering atau dry heat sterilizer. Dalam penggunaannya, biasanya panas akan diradiasikan ke seluruh ruangan menggunakan media sterilizer yang memiliki bentuk menyerupai inframerah. Selanjutnya, panas akan menyebar ke seluruh ruangan secara merata hingga bisa membuat alat-alat media di dalamnya menjadi steril. Memang metode panas kering ini bisa langsung digunakan untuk satu ruangan langsung, bukan per alat media.

Metode Sinar UV

Macam-macam sterilisasi yang terakhir adalah menggunakan metode sinar UV. Sebagai sebuah sinar, memang pada dasarnya sinar UV bisa membawa bahaya untuk manusia. Namun sinar UV sebenarnya bisa digunakan untuk melakukan sterilisasi juga. Bahkan sinar UV tidak hanya berbicara tentang sterilisasi alat media, tetapi juga bisa sterilisasi satu ruangan di rumah sakit. Dengan sinar UV yang diatur sedemikian rupa, maka ruangan rumah sakit tersebut bisa steril dari hal-hal berbahaya.

Sinar UV sebenarnya tidak hanya bisa digunakan untuk sterilisasi ruangan rumah sakit saja, tetapi juga bisa digunakan untuk produksi air mineral. Agar air mineral yang nantinya dijual bisa steril, maka bisa menggunakan sinar UV.

Sekarang Anda sudah tahu ada macam-macam sterilisasi yang menjadi bagian penting di dalam kondisi pandemi saat ini. Demi bisa membuat kinerja tim medis lebih maksimal, memang diperlukan sterilisasi yang tepat dan ampuh. Jangan sampai tidak melakukan sterilisasi karena itu adalah langkah yang sangat salah.

fungsi pipet ukur

Fungsi Pipet Ukur & Cara Menggunakan

Penelitian menjadi sumber dari segala bentuk hal-hal baru di dunia. Jika tidak ada penelitian, maka tidak akan ada inovasi yang membantu kehidupan manusia. Penelitian memang lebih identik untuk hal-hal yang dilakukan di dalam laboratorium. Untuk bisa melakukan penelitian yang baik dan sesuai dengan tujuan, tentunya dibutuhkan berbagai macam alat penunjang. Salah satunya adalah pipet ukur. Apa itu pipet ukur? Apa saja fungsi pipet ukur dan bagaimana cara menggunakannya? Bagi yang ingin mencari tahu lebih dalam tentang pipet ukur, maka artikel ini adalah sumber yang paling tepat untuk Anda semua.

Pipet Ukur

Apa itu pipet ukur? Pertanyaan yang telah disebutkan di atas akan dijawab di bagian ini. Pipet ukur adalah alat yang digunakan untuk memindahkan larutan atau cairan dengan volume yang sudah disesuaikan. Bagaimana caranya melihat volume yang sesuai? Tentu saja dari pengukuran yang ada di bagian bodi pipet ukur tersebut. Biasanya di bagian bodi pipet ukur, selalu ada beberapa nilai pengukuran sesuai kebutuhan.

Pipet ukur sebenarnya memiliki beberapa ukuran. Dimulai dari 1 ml, 5 ml, hingga 10 ml. Namun tidak berhenti di situ saja. Ukuran terbesar dari pipet ukur sendiri sebesar 50 ml. Sebenarnya ada dua jenis pipet ukur yang banyak dijual di pasaran, yaitu: pipet serologi dan pipet mohr. Fungsi keduanya pun berbeda. Untuk membahas fungsi pipet ukur yang ada dua jenis ini, akan dibahas di bawah ini.

Fungsi Pipet Ukur

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, pipet ukur memiliki dua jenis, yaitu pipet serologi dan pipet mohr. Untuk mulai menggunakan keduanya pun berbeda. Ketika Anda menggunakan pipet serologi, maka Anda perlu mengosongkan isisnya sepenuhnya. Sedangkan untuk pipet mohr, pipet hanya dikosongkan ke tanda pengukuran atau kalibrasi terendah karena cairan yang tersisa di dalam pipet tidak termasuk dari volume yang diinginkan.

Fungsi utama dari kedua jenis pipet ini tentu saja digunakan untuk memindahkan larutan dan cairan ke bagian yang diinginkan sesuai dengan ukuran yang tepat. Jadinya ketika Anda membutuhkan cairan dalam penelitian, maka wajib menggunakan pipet agar ukuran yang diperlukan bisa didapatkan dengan tepat.

Bahan pembuatan pipet pun juga berbeda. Ada dua macam bahan yang digunakan yaitu plastik dan kaca. Di pasaran saat ini, ada beberapa merek pipet terkenal yang menjual pipet ukur dengan menggunakan kode warna. Kode warna yang digunakan ini tentu saja memiliki maksud. Fungsi utamanya adalah untuk membedakan ukuran dan skala terkecilnya. Berikut daftar warna pipet ukur dan ukurannya:

  • Warna kuning. Untuk pipet ukur dengan volume 1 ml dan emiliki skala terkecil 0,01 ml.
  • Warna hitam. Untuk pipet ukur dengan volume 2 ml dan memiliki skala terkecil 0,02 ml.
  • Warna merah. Untuk pipet ukur dengan volume 5 ml dan memiliki skala terkecil 0,05 ml.
  • Warna orange. Untuk pipet ukur dengan volume 10 ml dan emiliki skala terkecil 0,1 ml.
  • Warna putih. Untuk pipet ukur dengan volume 25 ml dan memiliki skala terkecil 0,1 ml.

Cara Penggunaan Pipet Ukur

Setelah membahas pengertian dan fungsi pipet ukur, sekarang saatnya membahas cara menggunakannya. Untuk menggunakan pipet ukur, perlu menyiapkan rubber bulb (karet untuk menghisap larutan masuk ke pipet ukur). Inilah langkah selanjutnya:

  • Pasang rubber bulb ke pipet ukur
  • Sedot cairan yang dibutuhkan ke dalam pipet ukur dengan dibantu filler hingga memiliki volume yang diinginkan
  • Keluarkan cairan dengan mengikuti skala yang tersedia
  • Samakan tekanan filler dengan udara sekitar.

 

Itulah penjelasan tentang fungsi pipet ukur dan cara menggunakannya. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda.

fungsi alat thermal cycler

Fungsi Alat Thermal Cycler Dalam Laboratorium

Laboratorium menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat tanpa disadari. Ya, keberadaan laboratorium yang kebanyakan tidak bisa diketahui lokasinya secara jelas oleh masyakarat luas membawa pengaruh positif di dalam masyarakat. Ketika dibutuhkan hasil penelitian yang penting, apalagi yang efeknya bisa berguna untuk masyarakat banyak, maka laboratorium menjadi jawaban paling tepat untuk dipilih dalam hal ini. Laboratorium yang berkualitas tidak hanya berhubungan dengan kehebatan para penelitinya saja. Untuk bisa melaksanakan penelitian yang baik, maka dibutuhkan alat-alat yang berkualitas. Ditambah lagi, tidak hanya kualitas saja yang dipikirkan, tetapi juga kelengkapan alat yang ada. Salah satu alat yang berguna dan memiliki berbagai macam fungsi adalah alat thermal cycler.

Mungkin dari Anda masih ada yang belum tahu apa fungsi alat Thermal Cycler ini. Padahal dalam penggunaannya, tidak hanya laboratorium yang diisi para profesional saja yang menggunakannya, tetapi juga para mahasiswa di bidang studi tertentu. Kepentingan keberadaan alat ini pasti membuat Anda ingin mencari tahu lebih lanjut informasi tentang Thermal Cycler. Bagi yang penasaran apa fungsi alat Thermal Cycler dalam laboratorium, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Apa itu Thermal Cycler?

Pertanyaan ini pasti muncul ketika Anda pertama kali mendengar namanya. Sebagai alat laboratorium, keberadaan Thermal Cycler itu cukup penting. Jadi apa itu Thermal Cycler? Thermal Cycler adalah alat laboratorium yang sangat umum digunakan untuk melakukan aktivitas memperbanyak segmen DNA melalui Polymerase Chain Reaction (PCR). Alat ini juga memiliki nama lain selain nama utamanya tersebut. Ada yang menyebutnya sebagai thermocycler, mesin PCR, dan amplifier DNA.

Dari penjelasan singkat di atas, Anda sudah sedikit mengetahui apa itu Thermal Cycler. Sekarang saatnya masuk ke fungsi alat ini di dalam laboratorium.

Fungsi Alat Thermal Cycler

Ada berbagai macam fungsi yang bisa Anda dapatkan saat menggunakan alat ini di laboratorium selain memperbanyak segmen DNA melalui PCR. Selain itu berguna juga untuk:

  • Berguna untuk memfasilitasi reaksi lain yang digunakan di dalam laboratorium. Reaksi lain ini sebenarnya membutuhkan reaksi yang sensitif terhadap suhu. Apa saja reaksi ini? Ada reaksi enzim restriksi atau diagnoas yang cepat.
  • Fungsi lainnya dari Thermal Cycler adalah mampu menampung reagensia. Dalam proses pengerjaannya, tidak bisa dilakukan oleh sembarang alat. Salah satu alat yang bisa melakukannya adalah alat ini karena memiliki blok termal dengan lubang yang berguna untuk menampung tabung reaksi. Tabung reaksi inilah yang akhirnya berguna untuk menampung reagensia. Ketika sudah menampung reagensia, Thermal Cycler akan mengontrol suhu dengan baik, bisa turun dan juga bisa naik. Suhu ini tidak diatur secara otomatis, tetapi diatur oleh penelitinya sendiri dengan memasukkannya di dalam program komputer PCR. Akhirnya proses PCR yang ingin didapatkan dapat terjadi dengan optimal.

 

Itulah penjelasan tentang fungsi alat Thermal Cycler dalam laboratorium dan juga kegunaan utama lainnya. Jadi sudah jelas dalam mendapatkan proses PCR, maka dibutuhkan alat ini, khususnya dalam memperbanyak segmen DNA penelitian. Thermal Cycler ini juga digunakan di dalam praktik perkuliahan. Hal ini menjadi fakta yang membuktikan bahwa keberadaan alat ini terhitung penting dalam dunia penelitian. Semoga informasi yang diberikan di dalam artikel ini bisa bermanfaat untuk Anda semua. Wawasan Anda tentang alat-alat laboratorium yang penting untuk penelitian juga bertambah berkat artikel tentang Thermal Cycler ini.

biologi molekuler

Peranan Pada Biologi Molekuler

Keilmuan dalam kehidupan menjadi bagian penting yang tidak bisa dilupakan. Ada berbagai macam ilmu yang dipelajar dalam pendidikan formal yang sebenarnya tidak hanya berguna sebagai mencari ilmu dalam mendapatkan nilai saja, tetapi berguna di dalam menunjang kehidupan masyarakat luas. Salah satu ilmu yang berguna dalam kehidupan masyarakat adalah biologi. Sebagai ilmu yang membahas tentang organisme hidup. Dimulai dari struktur, pertumbuhan, fungsi, evolusi, persebaran, dan taksonominya. Selain itu, biologi juga memiliki cabang ilmu yang sangat luas, termasuk juga subdisplinnya. Biologi melokuler adalah salah satu cabang dalam biologi.

Apakah Anda sudah tahu bagaimana biologi melokuler bekerja? Apakah Anda tahu ada metode apa saja di dalam biologi melokuler? Sebagai salah satu bagian dalam biologi, Anda harus mengerti lebih dalam tentang apa itu biologi melokuler. Bagi yang penasaran tentang ilmu ini, berikut penjelasan lebih rincinya yang patut diketahui untuk pengetahuan umum.

Definisi Biologi Melokuler

 Biologi melokuler adalah ilmu yang mempelajari fungsi serta organisasi jasad hidup (organisme). Ilmu ini meninjau organisasi jasad hidup dari struktur  serta regulasi molekular unsur, ditambah komponen penyusunnya. Ilmu ini juga fokus untuk membahas DNA, RNA, dan protein. Biologi melokuler pertama kali ditemukan oleh William Astbury pada tahun 1945.

Sebagai bagian dalam ilmu biologi, biologi melokuler memiliki berbagai macam ilmu lainnya yang ada di dalam, seperti biologi genetika, sel, kimia organik, biofisika, dan biokimia. Sebenarnya semuanya membahas tentang makhluk hidup, namun memiliki point of view yang berbeda.

Biologi melokuler menggunakan makhluk hidup yang dibagi dua kelompok besar, yaitu organisme selular dan organisme nonselular. Organisme selular terbagi dalam satuan yang disebut sel. Sel yang ada ini memiliki komponen subselular dan organel yang sudah termasuk dalam satu kesatuan holistik. Contoh organisme selular ada jamur, bakteri, tumbuhan, hewan, dan manusia. Untuk contoh organisme nonselular ada prion, virus, dan viroid.

Metode Dalam Biologi Melokuler

 1. Sentrifugasi

Sentrifugasi merupakan metode dalam biologi melokuler yang digunakan untuk fraksionasi sel, pemisahan bagian-bagian sel, organel, dan pemisahan molekuler. Prinsip sentrifugasi memastikan bahwa fenomena partikel yang tersuspensi dalam tabung. Partikel itu akan mengendap di bagian bawah tabung tersebut karena pengaruh gravitasi. Endapan ini bisa dipercepat dengan alat sentrifugasi yang memiliki teknik putaran dengan kecepatan tinggi.

2. Radioisotop

Isotop adalah elemen kimia yang memiliki jumlah proton yang sama tapi massa atomnya berbeda. Isotop sebenarnya ada beberapa yang bersifat labil dan mengalami peluruhan secara spontan. Biasanya proses ini diikuti dengan penyebaran radiasi elektomagnetik. Biasanya penggunaan radioisotop bisa mendeteksi hasil sebuah reaksi kimia. Terdiri dari autoradiografi dan penggunaan alat Geiger-Muller counter dan scintillation counter.

3. Elektroforesis

Elektroforesis adalah metode pemisahan molekular selular. Biasanya berdasarkan ukuran dan menggunakan medan listrik. Penggunaan medan listrik ini caranya dengan dialirkan ke sebuah medium yang juga mengandung sampel. Metode ini berguan untuk melakukan analisis DNA, RNA, dan protein.

Itulah penjelasan biologi melokuler, dimulai dari pengertian hingga metodenya. Dengan penjelasan ini, maka sudah jelas bahwa jenis biologi ini sangat penting dalam meneliti organisme hidup. Dimulai dari manusia hingga virus, semuanya termasuk di dalam biologi melokuler. Semoga informasi yang diberikan di artikel ini bermanfaat untuk Anda dan Anda jadi tahu bahwa dunia biologi itu sangat besar.