preparasi sampel

Berbagai Metode Preparasi Sampel yang Perlu Kamu Tahu!

Salah satu, tahap penting dalam pengujian di laboratorium ialah preparasi sampel. Yang dimaksud dengan preparasi sampel adalah proses menyiapkan sampel dalam bentuk layak dan siap untuk dilakukan pengujian ataupun analisis melalui instrumen laboratorium.

Tujuan dari preparasi sampel sendiri, untuk memisahkan analit dari matriks sampel yang kompleks sehingga sampel lebih bersih. Pun, bertujuan agar dapat memodifikasi secara kimia untuk meningkatkan proses analitis, antara lain.

  • Meningkatkan sensitivitas pengukuran untuk beberapa sampel tertentu.
  • Menghasilkan senyawa yang lebih volatil
  • Menghasilkan senyawa yang lebih termo stabil

Lalu, melalui aktivitas preparasi sampel hasil akhir proses pengujian akan lebih cepat untuk efisiensi waktu dan lebih akurat. Biasanya, sampel yang digunakan berupa zat cair , padat, dan gas.

Preparasi sampel

Penggunaan metode dan tenik saat pereparasi sampel bergantung dengan jenis dan karakteristik sampel yang dipilih. Bahkan, jenis analisis pun mempengaruhi penggunaan metode dan teknik yang tepat. Berikut bentuk preparasi sampel.

  • Pengecilan ukuran dilakukan apabila sampel yang digunakan  berupa pdatan dan memiliki ukuran yang besar. Pengicilan ukuran sampel merupakan upaya untuk mendapatkaan sampel homogen agar mudah dilarutkan.

Proses pengecilan ukuran sendiri, dapat dilakukan melalui penggerusan dan peremukan. Penggerusan dilakukan jika sampel berupa tumbuhan maupun bagiannya. Berikutnya, peremukan, dilakukan melalui alat jaw crusher (sampel yang digunakan berupa padatan, misalnya batu bara).

  • Pelarutan, menggunakan bahan kimia tertentu sesuai dengan sifat dari kelarutan sampel dan tujuan yang diinginkan.
  • Pengenceran, sampel yang dipakai memiliki konsentrasi tinggi. Hal ini disebabkan, beberapa instrumen, seperti HPLC, spektrofotometer, dan GC memerlukan konsentrasi sampel yang kecil. Dengan demikian, sampel perlu diencerkan dengan pelarut agar dapat terbaca oleh instrumen.
  • Penambahan pereaksi, pada beberapa sampel, contohnya asam lemak (berantai panjang) akan sulit dianalisis dengan kromatografi gas (GS). Karena itu, diperlukannya penambahan alkohol (etanol atau metanol) untuk menurunkan tiitk didih sampel tersebut.
  • Penyaringan, atau filtrasi digunakan untuk menghilangkan pengotor pada sampel. Aktivitas penyaringan bertujuan pula untuk memurnikan sampel hingga lebih bersih dibandingkan sebelumnya. Pengukuran menggunakan instrumen membutuhkan sampel bebas pengotor untuk menghasilkan data analisis akurat.

Proses pengerjaan ini, dapat dikerjakan di ruangan steril yang aman dari kontaminasi, seperti safety hood. Preparasi sampel yang telah selesai maka dapat dilanjutkan dengan ekstraksi atau analisis yang diinginkan.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *