Mengetahui Kegunaan Pipet Tetes

Kegunaan Pipet tetes

Kegunaan pipet tetes ada sebagian orang yang belum mengetahuinya. Untuk itu, pada pembahasan kali ini, akan dipaparkan penjelasan mengenai pipet tetes untuk anda. Namun, sebelumnya anda juga harus mengetahui bahwa ada berbagai macam jenis pipet, selain pipet tetes. Diantaranya adalah sebagai berikut.

Macam-macam pipet

Untuk orang-orang yang terbiasa bekerja di dalam laboratorium, pastinya akan mengetahui apa itu pipet. Pada dasarnya, pipet sendiri memiliki berbagai macam bentuk, serta memiliki fungsi yang berbeda-beda. Di bawah ini ada beberapa macam pipet yang harus anda ketahui:

  • Pipet ukur

Pipet ukur merupakan alat gelas laboratorium berbentuk silinder panjang, yang ujung bawahnya lancip seperti pensil. Ditinjau dari bentuknya, jenis pipet yang satu ini berbeda dengan pipet volum. Perbedaannya adalah pipet ukur tidak memiliki gelembung pada bagian tengahnya dan memiliki skala permilinya tergantung kapasitas pipet ukur tersebut.

  • Pipet burset

Fungsi dari pipet burset adalah mengukur cairan yang berasal dari cairan titrasi.

  • Pipet volum

Pipet volum memiliki bentuk yang sedikit berbeda dengan pipet lainnya, yaitu memiliki gelembung pada bagian tengahnya. Dibandingkan dengan pipet ukur, pipet volum memiliki ketelitian yang tinggi. Pipet volum juga memiliki beberapa macam ukuran. Diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Warna biru tua, volumenya adalah 1 ml dan 25 ml
  • Warna putih, volumenya adalah 5 ml
  • Warna orange, volumenya adalah 2 ml dan 10 ml
  • Warna merah, volumenya adalah 50 ml

Apa itu pipet tetes?

Pipet tetes merupakan jenis pipet berupa pipa kecil yang terbuat dari kaca atau plastik dan ujung bawahnya meruncing, sedangkan pada ujung atasnya ditutupi oleh karet. Bermanfaat untuk mengambil cairan dengan skala tetesan kecil. Terkadang, ketika melakukan percobaan reaksi kimia di dalam laboratorium, bahan yang dibutuhkan memiliki jumlah yang tidak terlalu besar, sehingga tidak dapat diukur dengan menggunakan alat ukur berskala.

Maka dari itu, yang dibutuhkan adalah pipet tetes. Supaya cairan bisa masuk ke dalam tabung pipet tetesnya, maka anda harus memperkecil tekanan yang terdapat dalam badan pipet. Caranya adalah memencet karet pada ujung pipet terlebih dahulu, sebelum anda memasukkan ujung bawahnya ke dalam cairan.

Setelah terpencet, maka saatnya anda mencelupkan sebagian ujung pipet, tekanan yang anda berikan terhadap karet di ujung atas tersebut bisa dilepaskan supaya cairannya bisa masuk ke dalam badan pipet. Untuk anda yang ingin mengeluarkan cairan tersebut, maka perbesarlah tekanan yang ada di dalam badan tabung. Caranya adalah dengan memencet karet yang ada di ujung atas. Satu pencetan yang anda lakukan sama halnya dengan satu tetes.

Kegunaan pipet tetes

Tahukah anda bahwa pipet tetes hanya dapat digunakan pada bahan yang bersifat cair saja. Ketika ada bahan padatan yang memang harus menggunakan pipet tetes untuk mengukurnya, maka bahan padatan tersebut harus dilarutkan terlebih dahulu. Sedangkan untuk kegunaan pipet tetes sendiri adalah sebagai berikut:

  • Pipet tetes biasanya digunakan ketika waktu pengujian kualitatif, dengan menggunakannya untuk mengambil reagen yang hendak direaksikan pada tabung reaksi
  • Ketika akan mengencerkan atau membuat sebuah larutan yang telah mendekati tanda tera di labu takar, maka pipet ini digunakan sebagai alat bantu mengambil larutan supaya tidak melebihi tanda tera
  • Untuk mengambil indikator, seperti mengambil indikator Metil Red sebanyak 3 tetes

Itulah berbagai ulasan mengenai kegunaan pipet tetes.

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *