Pipet mikro, apakah anda pernah mendengarnya? Nah, untuk anda yang baru pertama kali mendengarnya, pastinya anda akan bertanya-tanya bukan! Namun, akan berbeda untuk seseorang yang sering melakukan penelitian, pastinya tidak akan asing dengan alat laboratorium yang bernama pipet, salah satunya adalah pipet makro. Produk yang satu ini juga identik sebagai perlengkapan medis di kala pandemi ini. Kira-kira, apa saja kegunaan mikropipet, pengertian, dan juga jenis-jenisnya?
Pipet Mikro, Alat Laboratorium yang Akurat
Saat ini, ada berbagai macam jenis serta ukuran dari pipet. Semuanya tergantung kepada tujuannya masing-masing. Ada yang dibentuk dari kaca maupun plastik. Keakuratan dari fungsi pipet sebenarnya sangat tergantung pada jenis pipet tersebut. Penggunaan pipet kaca biasanya hanya dapat memindahkan cairan yang bervolume tidak lebih 1 mL saja. Untuk memindahkan cairan yang memiliki kapasitas lebih dari 1 mL hingga 1000 mikroliter banyak orang yang menggunakan mikropipet. Agar bisa mendapatkan hasil yang presisi terbaik dan akurat, maka seseorang cenderung memilih untuk menggunakan mikropipet. Jika menggunakan mikropipet, maka seseorang bisa mengatur berapa jumlah volume yang akan dibutuhkan selama masih pada skala volume pipet tersebut. Meskipun di setiap tempat yang memproduksi mikro pipet sudah merancangnya dengan pengaturan yang akurat, namun tetap saja mikro pipet haruslah dikalibarasi oleh laboratorium. Bila perlu, laboratorium yang dipilih adalah laboratorium yang telah terakreditasi.
Tentunya, kalibrasi ini sangatlah penting untuk dilakukan agar menjaga nilai standar. Laboratorium tersebut harus melakukan pemeriksaan ulang pengaturan yang telah dipasang di sebuah mikropipet. Selanjutnya, membandingkannya dengan nilai standar serta berdasarkan aturan yang telah berlaku sebelumnya. Dalam melakukan kallibrasi tentunya bukanlah hal yang mudah. Di dalamnya melibatkan banyak prosedur, dan tentunya harus diketahui dengan baik. Ketelitian mengenai tepatnya kapasitas cairan dari sebuah mikropipet sangat penting untuk diperhatikan. Bukan hanya itu saja, seseorang yang menjadi operator, juga harus mengikuti pelatihan secara khusus mengenai pengoperasian serta keakuratan penggunaan dari sebuah mikro pipet.
Fungsi serta Prosedur Penggunaan Pipet Mikro
Dalam pemakaian pipet yang mikro, yang harus dicermati adalah kapasitas cairan yang hendak dipindahkan. Nah, di bawah ini ada beberapa tahapan dalam menggunakan mikro pipet, diantaranya adalah sebagai berikut:
Mengatur volume
Pada setiap mikropipet telah dilengkapi bagian pengaturan volume yang berada di kepala pipet.
Untuk mengatur volume, anda hanya tinggal memutar-mutar pada bagian kepala pipet, kemudian mencermati angka yang tertera pada bagian tengah mikropipet tersebut.
Memasang tips
Anda bisa menancapkan ujung mikropipet sesuai dengan tips yang dibutuhkan. Selain itu, pastikan bahwa tips tersebut terpasang dengan benar.
Mengambil dan mengeluarkan larutan sampel
Jika tips sudah terpasang, maka tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah menekan tombol knop hingga hambatan pertama.
Memastikan bahwa tips sudah tercelup ke dalam larutan sampel
Selanjutnya adalah lepaskan tekanan pada tombol knop dengan perlahan supaya cairan bisa tertarik ke dalam mikropipet. Untuk memindahkan sampel yang telah diambil, maka anda hanya perlu menekan tombol knop hingga hambatan kedua.
Penggunaannya disesuaikan dengan volume yang hendak diukur
Untuk mendapatkan reprodusibilitas secara maksimal, maka yang harus diperhatikan adalah persisten pada kehalusan dan kecepatan ketika menekan serta membebaskan penyedot. Kedalaman penyedotan yang persisten dan cukup. Posisi pemipetan kira-kira vertikal. Selain itu, yang harus diperhatikan adalah jangan sampai terdapat gelembung udara.
Untuk anda yang ingin mendapatkan alat yang tidak cepat rusak dan memperoleh hasil yang akurat, maka anda bisa memilih menggunakan mikro pipet.
Berbagai Jenis Mikro Pipet
Jenis dari mikro pipet bisa dibedakan berdasarkan kapasitas cairan yang bisa diambil. Mikropipet memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan pipet yang berukuran makro. Berikut ini adalah kapasitas mikropipet yang paling umum ditemukan di pasaran adalah:
- P20 yang memiliki cakupan volume 2 -20 µL
- P200 yang memiliki cakupan volume 20 – 200 µL
- P1000 yang memiliki cakupan volume 100 – 1000 µL
Selain ketiga mikropipet diatas, ada juga yang memimiliki ukuran P10 (0,5 – 10 µL), P5000 (1000 – 5000 µL), dan ada juga yang mengeluarkan mikropipet dengan ukuran P50 meski tidak banyak dan jarang ditemukan.
Selain dari kapasitas, jenis dari mikrop pipet juga bisa dibedakan berdasarkan warna dari ujungnya atau bagian tipnya. Bagian tip pada setiap mikropipet memiliki kode warna yang berbeda. Misalnya untuk ukuran P10 menggunakan tip warna putih hampir transparan, P20 dan P200 menggunakan tip warna kuning, P1000 menggunakan warna biru, P5000 juga menggunakan tip warna putih, dan sebagainya.
Kemudian tip yang digunakan pada mikropipet hanya digunakan satu kali saja alias disposable tip. Berguna untuk mencegah kontaminasi persilangan jika menggunakan tip yang sama untuk bahan yang berbeda.
Nah itu dia sedikit penejalasan mengenai mikropipet, semoga pengetahuan ini bisa membantu.