waterbath

Bedanya Waterbath dan Drybath, Kamu Harus Tahu!

Umumnya, di laboratorium membutuhkan alat yang dapat digunakan untuk memanaskan dan inkubasi sampel saat proses preparasinya. Dua jenis alat pemanas dan inkubasi yang kerap digunakan, yaitu waterbath dan drybath.

Meskipun begitu, keduanya memiliki fungsi yang sama namun tiap alat tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri dengan membutuhkan pekerjaan di laboratorium.

Waterbath dan Drybath

Waterbath merupakan alat yang digunakan untuk memanaskan dan menginkubasi sampel dengan air atau cairan jenis lain yang dapat digunakan bergantung pada hasil yang diinginkan. Lalu, waterbath dapat digunakan untuk menginkubasi kultur sel melelehkan substrat kemudian memfasilitasi reaksi kimia tertentu yang memerlukan suhu lebih tinggi.

Berbeda dengan itu, drybath adalah alat untuk memanaskan dan inkubasi sampel melalui blok pemanas. Pun, drybath tidak menggunakan cairan untuk memanaskan sampel.  Di bawah ini, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih alat untuk memanaskan dan menginkubasi sampel yang cocok.

  • Kebersihan, kontaminasi menjadi suatu faktor yang kerap terjadi menyebabkan kegagalan pengujian di laboratorium. Bahkan, jika jenis sampel yang digunakan memerlukan kondisi aseptik, misalanya untuk reagen pencairan kultur jaringan, kerja RNA.

Sebab itu, waterbath tidak termasuk dalam pilihan yang tepat akibat penangas air lebih rentan terhadap kontaminasi antara sampel dan permukaan dasar kerja ialah genangan air yang besar. Air yang terkontaminasi, dapat mempengaruhi RNAase dan membuat waterbath tidak cocok untuk sampel RNA.

Karenananya, dibutuhkan aplikasi khusus untuk menjaga kebersihan ketika menggunakan waterbath atau dapat menggunakan drybath. Selanjutnya, drybath lebih unggul dalam tingkah higienis saat menangani sampel dalam keadaan aseptis.

Oleh sebab itu, digunakannya blok logam yang dapat dilepas dan autoklaf tidak menggunakan air sebagai media pemanasnya sehingga dapat meminimalisasi penyebaran kontaminasi antara permukaan blok dan wadah sampel.

  • Waktu pemanasan, waterbath menggunakan air sebagai penghantar panas. Air sendiri, mampu memanaskan sampel jauh lebih cepat dan merata sehingga baik untuk reproduktivitas. Waterbath akan memanaskan sampel lebih cepat dibandingkan drybath.

Waterbath pun, akan mendistribusikan panas lebih konsisten untuk sampel sehingga membantu menjaga suhu dan mengurangi fluktuasi suhu. Sayangnya, waterbath memerlukan waktu lebih untuk memanaskan penangas air hingga mencapai suhu yang diinginkan yang berdampak pada penggunaan lebih banyak dari waktu ke waktu.

Drybath tidak dapat menyimpan panas sebanyak air. Hal ini mengakibatkan, sampel membuuthkan waktu lebih lama untuk memanaskan penangas air hingga menggapai suhu yang diinginkan.

Dengan demikian drybath kurang mampu untuk menahan fluktuasi suhu. Pelbagai drybath diberi memiliki tambahan tutup berpemanas untuk meningkatkan keseragaman suhu dan menghilangkan kondensasi. Di sisi atas, blok panas biasanya lebih kecil sehingga lebih cepat panas dibanding penangas air.

  • Aadah sampel, waterbath digunakan untuk memanaskan sampel dengan jenis wadah yang berukuran besar dan tidak berbentuk standar sehingga lebih fleksibel jika digunakan untuk seluruh jenis tempat sampel. Lalu, drybath, hanya dapat menampung untuk ukuran wadah tertentu dan memerlukan blok yang berbeda pada tiap jenis wadah penyimpanan sampel.

 

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *