fungsi termometer laboratorium

Apa Saja Fungsi Termometer Laboratorium?

Fungsi termometer laboratorium memiliki fungsi yang berbeda dengan termometer klinis yang biasa digunakan di rumah sakit. Termometer merupakan alat pengukur suhu dengan satuan yang umum digunakan yaitu Celcius (°C), Kelvin (K), dan Fahrenheit  (°F). Termometer memiliki bentuk memanjang yang dilengkapi dengan angka-angka yang menunjukkan skala suhu. Lalu, apa saja fungsi termometer laboratorium? Anda dapat menemukan penjelasan mengenai fungsi termometer laboratorium pada artikel ini beserta dengan jenis-jenisnya.

Fungsi Termometer Laboratorium dan Karakteristiknya

Termometer yang biasa berfungsi untuk mengukur suhu tubuh manusia adalah jenis termometer klinis. Sedangkan termometer laboratorium berfungsi untuk mengukur titik didih atau titik beku dalam sebuah penelitian. Sebuah termometer laboratorium mempunyai skala suhu yang luas yaitu berkisar antara -10°C hingga 110°C dibandingkan dengan termometer klinis yang hanya mempunyai skala dari 35°C hingga 42°C. Biasanya, termometer laboratorium menggunakan zat cair raksa atau alkohol yang terdapat di dalam sebuah pipa kapiler yang dilindungi oleh tabung atau dinding termometer.

Baca Juga : Kenali Berbagai Alat Alat Laboratorium Beserta Fungsinya

Jenis-jenis Termometer Laboratorium

Dalam penggunaannya, termometer mempunyai beberapa jenis yaitu sebagai berikut:

1. Infrared

Termometer infrared ini digunakan untuk mengukur suhu dari jarak jauh atau hanya sebatas permukaannya saja. Termometer ini terdiri dari lensa yang berfokus untuk membawa energi infrared ke detektor. Nantinya, detektor akan mengubah infrared menjadi sinyal listrik yang selanjutkan akan ditampilkan dalam satuan suhu.Termometer ini mulai banyak digunakan dalam masa COVId-19 atau yang dikenal dengan thermogun sehingga dapat mengecek suhu seseorang dari jarak jauh.

2. Liquid-in-Glass

Termometer jenis ini merupakan termometer yang paling sering digunakan dalam laboratorium. Termometer laboratorium memiliki bentuk seperti batangan yang panjang dengan bohlam perak di bagian bawahnya. Warna perak yang ada di dalam bohlam, tersebut adalah merkuri yang dapat memuai ketika terjadi peningkatan suhu dan juga dapat menyusut bila terjadi penurunan suhu. 

3. Strip Bimetallic

Termometer jenis strip bimetallic terbuat dari dua logam yang diikat menjadi satu. Biasanya, termometer ini digunakan untuk mengontrol suhu sehingga sangat cocok untuk digunakan dalam penelitian yang membutuhkan perhitungan zat atau benda bersuhu tinggi dengan akurat.

Cara kerja termometer ini adalah ketika suhu naik, strip bimetallic akan melengkung ke arah logam yang memiliki koefisien suhu yang rendah dan sebaliknya, ketika suhu turun maka strip bimetallic akan melengkung ke arah logam dengan koefisien suhu yang tinggi.

4. Thermistor

Thermistor merupakan perpaduan antara termal dan resistor dan merupakan jenis termometer elektronik. Oleh karena itu, termometer ini mampu mengukur perubahan hambatan listrik dan mengubahnya menjadi perubahan suhu. 

Cara Menggunakan Termometer Laboratorium

Termometer laboratorium mempunyai cara penggunaan yang tentunya berbeda dari termometer klinis. Adapun cara yang perlu diperhatikan dalam menggunakan termometer adalah:

  1. Termometer harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan dari sisa-sisa zat kimia lain. Bila masih ada sisa-sisa zat kimia yang menempel pada termometer, maka akan menimbulkan kontaminasi yang menyebabkan kerusakan pada zat yang akan diukur.
  2. Pastikan ujung bawah termometer atau bagian sensor tidak menyentuh dasar dari wadah yang digunakan untuk meletakkan zat yang akan diukur.
  3. Hindari menyentuh termometer secara langsung menggunakan tangan karena tangan memiliki suhu panas yang dapat berpengaruh terhadap hasil pengukuran termometer.

Itulah beberapa informasi seputar fungsi dan juga jenis-jenis termometer laboratorium yang penting untuk Anda ketahui. Silakan kunjungi website IBS untuk mendapatkan produk termometer yang Anda butuhkan untuk penelitian laboratorium dan cek bagian deskripsi produk untuk mengetahui fungsi termometer laboratorium secara lebih rinci.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *