jenis jenis media mikrobiologi

Mengenal Jenis-Jenis Media Mikrobiologi

Media mikrobiologi adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi yang digunakan oleh mikroorganisme untuk tumbuh dan berkembangbiak pada media tersebut. Dengan memanfaatkan nutrisi pada media berupa molekul-molekul kecil, mikroorganisme mampu menyusun komponen sel dengan sendirinya. Terdapat berbagai jenis media pertumbuhan mikroorganisme yang disusun sebagai media untuk mengisolasi mikroorganisme, melakukan identifikasi serta membuat kultur murni. Mari mengenal jenis-jenis media mikrobiologi berikut ini.

Media basal

Media basal atau media dasar adalah media yang digunakan sebagai bahan dasar membuat media lain yang lebih kompleks. Media ini dapat mendukung pertumbuhan hampir semua jenis mikroba. Beberapa contoh media basal antara lain nutrient broth, kaldu pepton, dan lain sebagainya.

Media diperkaya (enriched)

Media basal yang diperkaya dengan nutrisi ekstra dalam bentuk darah, serum, kuning telur dan sebagainya. Umumnya, media diperkaya digunakan untuk bakteri dengan perhatian khusus. Beberapa contohnya antara lain blood agar, chocolate agar, loeffler serum slope, dan lain sebagainya. Penambahan nutrisi ini diatur dengan persentase terkontrol. Blood agar contohnya, dipersiapkan dengan menambahkan 5-10% darah (dari volume agar) ke bahan dasar agar.

Media diferensial

Jenis media mikrobiologi yang satu ini merupakan media yang bila ditumbuhi oleh mikroba yang berbeda, mikroba tersebut akan tumbuh dengan ciri khusus yang memudahkan peneliti dalam proses identifikasi. Media ini memiliki tambahan bahan kimia atau reagensia tertentu yang merangsang pertumbuhan mikroba sehingga memperlihatkan perubahan-perubahan spesifik. Contoh-contoh media diferensial mulai dari media Triple Sugar Iron Agar (TSIA) dan media Sulfit Indol Motility (SIM).

Media selektif

Bila tujuannya adalah untuk menumbuhkan salah satu jenis mikroba, maka media selektif adalah media yang paling tepat untuk digunakan. Media ini memungkinkan satu jenis mikroba tumbuh dengan pesat, sementara mikroba lainnya mengalami hambatan. Terdapat bahan-bahan inhibitor yang mampu menghambat pertumbuhan mikroba lain yang tidak diinginkan. Inhibitor ini dapat berupa antibiotik, garam dan bahan kimia lainnya. Beberapa contohnya antara lain media Salmonella Shigella Agar (SSA) dan Thiosulphate Citrate Bile Salt (TCBS).

Media indikator

Sejumlah media didesain sedemikian rupa agar bakteri yang berbeda dapat dikenali dari warna koloni mereka. Beragam pendekatan mulai dari penambahan pewarna hingga substrat metabolisme digunakan agar bakteri dapat muncul dengan warna yang berbeda dalam satu koloni. Media yang seperti ini dinamakan media indikator. Beberapa contoh media indikator yang dikenal adalah Mannitol salt agar, Mac Conkey agar dan TCBS.

Media transport

Karena kebutuhan penelitian, spesimen mungkin butuh untuk dikirim dengan alat alat laboratorium secepatnya setelah dikumpulkan untuk mencegah pertumbuhan organisme pencemar atau bakteri komensal. Hal ini dapat dilakukan dengan mempersiapkan media transport. Media ini bertujuan untuk mencegah spesimen mengalami kekeringan, mempertahankan rasio bakteri patogen dan komensal serta menghambat pertumbuhan bakteri yang tidak diinginkan. Beberapa media untuk transport memiliki konsistensi yang semi-padat. Terkadang, media juga ditambahkan arang untuk menetralisir faktor penghambat pertumbuhan.

Media anaerob

Bakteri anaerob membutuhkan media khusus untuk bisa tumbuh karena mereka membutuhkan jumlah oksigen yang rendah sehingga mampu mengurangi potensi nutrisi tambahan yang teroksidasi. Media anaerob biasanya ditambahkan nutrisi tambahan seperti hemin dan vitamin K. Umumnya, untuk mengurangi oksigen yang terlarut, medium akan direbus terlebih dahulu kemudian disegel menggunakan parafin.

 

Itulah sejumlah jenis-jenis media mikrobiologi yang perlu kita ketahui. Setiap jenis media memiliki tujuan dan perlakuan khusus tergantung dari jenis mikroba serta peruntukan sampel. Dengan begitu, sampel dapat digunakan secara optimal.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *