Jenis dan Cara Menggunakan CO2 Inkubator
Inkubator ialah alat yang digunakan untuk menginkubasi mikroorganisme dalam kondisi yang terkontrol. Alat ini, dilengkapi dengan pengatur waktu dan suhu. Ukuran inkubator pun bervariasi, semakin kecil ukuran inkubator maka semakin rentan terjadinya perubahan suhu saat pintu incubator dibuka. Inkubator biasanya menggunakan pintu kaca dan dibiarkan tertutup agar sampel dapat dilihat tanpa membuka pintu inkubator tersebut. Hal ini dikarenakan, terdapat beberapa alasan, seperti agar tidak terjadinya penurunan suhu dan menghindari kontaminasi. Berikut jenis inkubator dan cara penggunaan inkubator.
Jenis dan Cara Penggunaan Inkubator
Di bawah ini terdapat enam jenis inkubator, yaitu.
- CO2 inkubator, inkubator yang mampu menyediakan keadaan kaya karbondioksida (Co2). Kerap digunakan untuk mengkultur sampel bakteri dan sel hewan.
- Shaker Inkubator, digunakan untuk menghomogenkan sampel karena dapat menginkubasi sekaligus melakukan pengocokan. Salah satu, contoh penggunaannya ialah untuk untuk membuat media cair pertumbuhan mikroorganisme.
- Cooled Inkubator, memiliki suhu berkisar 0°C – 60°C untuk menginkubasi sampel di bawah suhu ambient, misalnya sampel darah.
- Automatic Temperature Changeincubator, dilengkapi dengan pengatur perubahan suhu otomatis sehingga tidak perlu memindahkan kultur ke incubator lain saat membutuhkan perubahan suhu secara bertahap.
- Portable Inkubator, incubator paling mudah dibawa dan diaplikasikan untuk mikrobiologi lingkungan.
- Incubatorroom, suatu ruangan yang diubah menjadi incubator sesuai dengan keperluan dan syarat mikrobiologisnya.
Baca Juga: Prinsip Kerja Inkubator Secara Umum
Cara Penggunaan CO2 Inkubator
- Menghubungkan kabel power dengan arus listrik.
- Tekan tombol power untuk menghidupkannya.
- Atur suhu, waktu, dan parameter lainnya untuk inkubasi sampel dengan menekan tombol untuk programming. Beberapa tipe Co2 inkubator khususnya Eppendorf telah dilengkapi dengan teknologi touchscreen yang memudahkan untuk mengontrol dan mengatur parameter, memonitoring, mendokumentasikan serta adanya alarm untuk pengingat.
- Setelah parameter telah diatur, siapkan sampel yang akan diinkubasi.
- Masukkan sampel sesuai dengan rak yang terdapat dalam incubator.
- Tutup pintu kedua (innerdoor) kemudian tutup kembali pintu pertama. Beberapa incubator memiliki pintu dua lapis untuk mengurangi kontaminasi terhadap sampel.
Bersihkan Co2 inkubator setelah menggunakan secara rutin. Sampel infeksisus dapat menggunakan HTD (high temperature disinfection). Hal ini disebabkan, untuk mencegah cross kontaminasi bagi sampel.
Baca Juga: Cara Kerja Inkubator Laboratorium Dan Cara Memilih inkubator