Galaxy 48 R

Fungsi Inkubator Laboratorium Yang Wajib Anda Ketahui

Fungsi inkubator laboratorium sangatlah banyak, tidak heran jika benda ini merupakan salah satu benda yang harus dimiliki dalam sebuah lab. Tentunya lab merupakan salah satu tempat untuk meneliti sesuatu atau melakukan suatu penelitian. Tidak heran jika di dalam lab terdapat berbagai macam peralatan yang bertujuan untuk menunjang sebuah penelitian. Yang nantinya berfungsi untuk ilmu pengetahuan di masa yang akan datang.

Tentunya alat-alat di dalam lab memiliki fungsi tersendiri serta kelebihan tersendiri. Salah satunya adalah inkubator laboratorium yang banyak digunakan oleh para peneliti. Pastinya terdapat beberapa perbedaan antara inkubator ini dengan inkubator yang digunakan oleh bayi yang baru lahir. Maka dari itu sebelum Anda menggunakan lab maka wajib mengetahui mengenai seluk beluk lab. Dan yang terpenting termasuk cara menggunakan barangnya yaitu salah satunya adalah inkubator lab ini. 

(Baca juga : Fungsi Inkubator Mikrobiologi)

Apa itu inkubator laboratorium?

Inkubator laboratorium merukan alat yang digunakan untuk menginkubasi atau menumbuhkan mikroorganisme seperti bakteri pada suatu kondisi. Terdapat beberapa kondisi yang diatur di dalamnya seperti kelembapan, suhu udara, dan berbagai hal lainnya yang dapat memberikan pengaruh terdapat pertumbuhan mikroorganisme. Tentunya hal inilah yang membuat benda ini wajib dimiliki oleh setiap laboratorium. Serta apalagi jika mereka mengkhususkan diri dalam meneliti sebuah mikroorganisme seperti bakteri. Sebab terdapat beberapa jenis bakteri yang dapat menguntungkan manusia, karena bakteri terbagi dalam 2 macam yaitu bakteri baik dan tidak baik. 

Fungsi dari alat ini

Tentunya terdapat fungsi inkubator laboratorium yang membuat mesin ini begitu banyak dicari dan digunakan oleh para peneliti, salah satu fungsi utamanya adalah mengontrol kondisi lingkungan seperti suhu maupun kelembapan. Sebab hal tersebut merupakan salah satu faktor penentu dari berhasil atau tidaknya pengembangbiakan bakteri tersebut, karena ketika mengembangbiakkan bakteri maka Anda harus menempatkan pada daerah tertentu yang nantinya akan cocok dengan bakteri tersebut.

Hal ini dilakukan untuk bakteri baik yang dapat membantu kehidupan manusia, sebab tidak semua bakteri itu berbahaya. Jadi apabila Anda berencana untuk mengembangkan bakteri maka harus menggunakan alat ini, sebab tanpa alat ini maka bakteri tidak dapat tumbuh. Jadi tidak heran jika hasil akhir dari penelitian Anda sangat tergantung dengan benda yang satu ini.

Bimbingan Teknis Bimtek 5

Function of Microbiology Incubators

Microbiology incubator is a tool that is usually used to incubate microorganisms, for example, such as fungi, microbes, to other types of microbial cells under certain conditions.

Types of Laboratory incubators

Some types of incubators that are very often used in laboratories include the following.

  • -General Incubator
  • Low temperature BOD incubator
  • Incubator 2 chambers
  • Multi-room incubator
  • Shake Incubator (g Incubator)
  • Peltier Cold Incubator
  • Multi-shelf rocking incubator
  • Incubator with CO2 jacket

In addition to laboratory incubators, apparently incubators are also used on farms such as ducks, chickens and other poultry. While in the hospital is a baby incubator needed to condition babies born prematurely.

Function and use of microbiological incubators

This laboratory tool is often found in microbiology laboratories rather than chemistry laboratories. Why is that? This is because the condition of the room in the laboratory as a whole will affect the growth of microorganism culture that is being cultivated. When chemicals are placed in chemical laboratories, they can of course evaporate, and can even cause cross contamination. Therefore, to minimize this occurrence, the incubator is placed in a microbiology or biology laboratory.

Do you know what is the most important function of an incubator? Yes, its main function is to maintain or control the environmental conditions that are in the incubator, from humidity to temperature. With the incubator, students, and lecturers will be helped when they want to do research related to the growth of microorganisms, both fungi, yeast, fungi, bacteria, and so on. Setting the existing conditions in the incubator will certainly provide information about the optimal conditions of microorganism growth that can be seen both in chemical reactions and biological factors. Thus, microbiological incubators are very helpful for researchers to find out the breeding of bacteria. Without this incubator, and only relying on the senses, it will really be difficult to do.

Know the laboratory incubator features

The incubator itself is designed to regulate the space in it according to humidity, optimal temperature, carbon dioxide (CO2) and oxygen ratio (O2). Incubator temperature adjustment ranges from ± 5 ° C – 70 ° C. You can adjust the temperature according to the needs in growing microorganisms. Most incubators are equipped with a timer.

Not only that, the capacity of the incubator also varies greatly. You can find incubators from small to large sizes. The size variations of the incubator are based on volume, ranging from 48 to 170L. Some incubators are also equipped with shakers.

The process of the incubator itself is called incubation. Incubation is a condition of the treatment of microorganisms that are inoculated against the growth media, using liquid or solid media. Media that is often used is made of peptone, beef extract, and agar. Each material must be carefully weighed first using analytical scales. Generally, the glassware used for inoculation is a test tube or petri dish. If it has been inoculated on the media, the next step is to store it in an incubator at certain conditions or temperatures.

Researchers can see the growth of microorganisms periodically. when the incubation temperature does not match the optimal conditions needed by microorganisms to grow, of course these microorganisms cannot grow properly.

1 Research Plus e1548415645412

Ingin Mengetahui Cara Menggunakan Pipet Ukur? Inilah Penjelasan Yang Dapat Membantu Anda

Ada yang tidak mengetahui seperti apa itu pipet ukur? Pipet ukur memiliki bentuk memanjang yang sangat pipih dan terdapat ukuran untuk bisa membantu penggunanya melihat volume cairan di dalam pipet. Cara menggunakan pipet ukur sangat mudah. Namun, sebelumnya Anda harus memastikan pipet ukur dalam keadaan steril dan kering dari cairan. Sebelum Anda menggunakannya untuk langsung dipraktekkan, Anda harus memperhatikan hal tersebut.

Sebelum mengenal lebih jauh mengenai seperti apa itu pipet ukur, Anda harus mengetahui terlebih dahulu apa itu pipet. Inilah penjelasan mengenai pipet dan juga macam pipet ukur.

 

Apa Itu Pipet?

Pipet merupakan salah satu alat laboratorium. Memiliki bentuk yang panjang dan pipih serta beraneka ragam bentuk dengan kegunaan yang berbeda-beda. Setiap pipet memiliki volume dan batasan untuk dapat menampung serta melepaskan cairan kimia. Di bagian ujung atas pipet, terdapat alat bantu untuk dapat menghisap dan melepaskan cairan kimia. Sementara, di bagian ujung bawah pipet memiliki bentuk yang runcing sebagai tempat masuk dan keluarnya cairan kimia.

Pipet yang bisa Anda temukan ada berbagai macam bentuk, bahan, dan ukuran. Akan tetapi, fungsi setiap pipet hampir sama, yaitu memindahkan larutan atau cairan kimia dari satu wadah ke wadah lainnya tanpa mengubah zat tersebut. Penggunaan pipet diperuntukkan untuk pengujian-pengujian dalam dunia kedokteran, kimia analitik, serta biologi molekuler. Keberadaan alat laboratorium ini sangat membantu pengguna dalam memindahkan cairan dengan volume yang tidak banyak.

Setiap pipet juga memiliki tingkat keakuratan dan ketelitian yang berbeda-beda dalam memindahkan zat cairan kimia. Tergantung dengan bentuk setiap pipet itu sendiri.

 

Mengenai Pipet Ukur

Pipet ukur memiliki fungsi hampir sama dengan pipet lainnya. Fungsi dari pipet ukur adalah memindahkan cairan kimia dari satu wadah ke wadah lainnya. Akan tetapi, cara menggunakan pipet ukur berbeda dari pipet lainnya, yaitu tergantung dengan ukuran gradasi dari volume pipet. Gradasi dari pipet ukuran yang akan Anda temui di pasaran terdiri dari berbagai ukuran, yaitu dari 25 ml, 10 ml, 5 ml, 2 ml, dan 1 ml. Ada 2 jenis pipet ukur yaitu pipet serologi dan pipet mohr. Untuk pipet serologi, Pipet harus dikosongkan sepenuhnya. Sedangkan pipet mohr, Pipet hanya dikosongkan ke tanda kalibrasi terendah karena cairan yang tersisa bukan bagian dari volume yang diinginkan. Sementara dari bahan pembuatannya sendiri ada 2 macam pipet ukur, yang terbuat dari plastik dan kaca.

Ada beberapa pipet ukur dengan brand terkenal yang memasarkan jenis-jenis pipet ukur tersebut dengan menggunakan kode warna sebagai pembeda yang dilakukan dengan sangat mudah. Warna yang Anda temukan berupa warna kuning,hijau, biru,orange, dan merah. Untuk menggunakan pipet ukur tersebut, sedot cairan kimia yang ingin Anda pindahkan ke wadah lain menggunakan pipet ukur dan dibantu filler untuk menghisap cairan masuk ke dalam pipet ukur.

Sedot hingga sesuai dengan volume yang Anda inginkan dan jangan lupa untuk memperhatikan garis ukuran di pipet ukur. Jika sudah tepat, Anda bisa memindahkan cairan tersebut ke wadah lain yang sudah disiapkan. Tingkat akurasi pipet ukur berbeda-beda dan bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan. Perlu diperhatikan juga, dalam menggunakan pipet ukur haruslah berhati-hati. Ukurannya yang panjang, namun, pipih tersebut sangat mudah untuk pecah.

Bagian ujung dari pipet ukur runcing seperti pensil. Gunakan pipet filler atau pipet filler elektronik untuk bisa menghisap cairan kimia masuk ke dalam pipet ukur. Cara menggunakan pipet filler manual adalah tekan karetpada filler, lalu pasangkan pipet ukur dan tekan tuas keatas hingga cairan masuk dan tahan sampai pipet ukur terisi oleh cairan. Bawa pipet ukur ke wadah yang sudah disediakan, lalu tekan tuas kebawah agar cairan bisa keluar. Jika menggunakan pipet filler elektronik, pasangkan pipet ukur lalu tekan tombol atas untuk mengambil cairan dan tekan tombol bawah untuk mengeluarkan cairan.

 

CO2 48

Mengenal Fungsi Inkubator di Laboratorium

Laboratorium memerlukan banyak peralatan untuk mendukung kegiatan penelitian. Alat yang tersedia tersebut kebanyakan terbuat dari kaca atau bahan yang tembus pandang karena bertujuan untuk memudahkan dalam melakukan pengamatan. Salah satu alat yang banyak digunakan di laboratorium adalah incubator. Fungsi inkubator di laboratorium secara umum adalah sebagai pemanas atau alat untuk menjaga suhu agar tetap stabil.

Inkubator laboratorium biasanya berbentuk balok atau kotak yang bening atau tembus pandang. Inkubator ini memiliki peranan yang penting dalam ilmu biologi maupun untuk kesehatan. Incubator biasanya dilengkapi dengan tombol pengaturan suhu dan pengatur waktu otomatis sehingga lebih mudah untuk digunakan.

Inkubator memiliki beberapa fungsi di dunia laboratorium maupun kesehatan.  

Berikut ini adalah beberapa fungsi inkubator:

–  Untuk memanaskan suatu benda atau zat

Inkubator menggunakan sumber energi listrik untuk menghasilkan energi panas yang dapat memanaskan zat atau benda.

–  Untuk mempertahankan kondisi suhu

Beberapa zat harus dijaga suhunya agar tetap stabil seperti CO2 (karbon dioksida) dan oksigen.

–  Untuk menghangatkan bayi

Di dunia kesehatan incubator juga memiliki banyak bermanfaat, di antaranya adalah di rumah sakit yaitu untuk menghangatkan suhu bayi. Bayi yang dimaksukkan ke dalam incubator adalah bayi yang lahir premature.

–  Mengontrol Kondisi Lingkungan seperti kelembaban dan suhu.

–  Membantu penelitian pertumbuhan bakteri.

Ketika pengembangbiakan bakteri dilakukan tanpa bantuan incubator laboratorium, bakteri tidak dapat tumbuh. Hal ini karena kelembaban dan shu yang diperlukan untuk pertumbuhan bakteri tidak dapat dicapai. Oleh sebab itu, incubator memiliki peranan penting di laboratorium biologi.

– Memberikan lingkungan yang sesuai untuk untuk reaksi kimia atau kondisi biologis.

Cara Kerja Inkubator

–  Menghidupkan Inkubator

Sebelum Anda menggunakan incubator, sambungkan kabel incubator ke stop kontak. Setelah itu, siapkan sampel atau zat yang ingin diinkubasi. Masukkan zat tersebut ke dalam rak yang terdapat di incubator kemudian tutup pintu incubator. Setelah sampel dimasukkan ke dalam incubator, tekan tombol Power untuk menyalakannya. Secara otomatis alat ini akan menyala dan display pun akan menyala.

–  Cara Menggunakan Inkubator

Siapkan sampel yang akan diinkubasi dan letakkan ke dalam rak yang terdapat di incubator. Atur timer berdasarkan waktu yang dikehendaki. Selain waktu atur juga suhu yang dikehendaki untuk inkubasi.