viskometer stormer adalah

Difference between Viscometer Stormer and Viscometer Brookefield

Viscometer is a tool to measure the level of viscosity of liquid substances. Viscosity itself is a measure of the level of viscosity of a liquid or called a fluid. The level of viscosity of the fluid is very necessary in order to know the flow properties of the liquid. The viscosity level is measured using a cylindrical tube.

The use of a viscometer is very often used laboratory equipment. Its function is to measure liquid in laboratory studies. There are many types of viscometer that are often used for research. Although the main function of the viscometer as a measure of viscosity of liquid, each viscometer also has another function that is different from one another.

There is a viscometer to measure how long it takes liquid to flow and reach a certain mark. There is also a viscometer that is used to measure the force of gravity and also the calculation of the frictional force. Then there is a viscometer to measure the absolute viscosity of the liquid.

Some viscometers that are frequently used are Viscometer Stormer and Viscometer Brookefield. These two viscometers have in common that can be used to measure the level of rheology and viscosity of liquid in Newton’s and non-Newton’s systems. Rheology itself is a picture of solid deformation and also the flow of liquid.

Then what is the main function of Viscometer Stormer and Viscometer Brookefield? How do the two viscometers work? And is there a difference between Stormer and Brookefield? You can see the info below.

Definition of Stormcom Viscometer

Viscometer Stormer is a viscometer used to measure the degree of viscosity of substances present in paint. Viscometer Stormer is often used by paint products companies. The workings of this viscometer measure through the speed of rotation of the liquid.

Understanding Viscometer Brookefield

Viscometer Brookefield is used to measure the thickness of a liquid in a simple way. Brookfield is often used because the way it is used is very easy and the results of measurements using this tool are quite accurate and precise.

Difference between Stormer and Brookefield

Although these two tools have in common to measure the viscosity of liquids, the two viscometers also have different functions. It can be seen from the above review that the main difference between the two viscometers is the working principle of this viscometer. Viscometer Stormer measures the rate of rotation of the liquid while Brookefield measures the flow of the liquid being studied.

The way the Viscometer Brookefield works is quite easy. All you have to do is place the sample on the instrument and wait for a few minutes to reach a certain temperature. After that you can record the results that appear in accordance with the standards.

Whereas the Viscometer Stormer has a liquid stirring rotor as its main mechanical. If the rotor rotates faster then it indicates that more shear stress samples are above the yield value.

If the Stormcom Viscometer is widely used in paint products companies, Brookefield Viscometer is more widely used in mineral water products companies. This shows that the application of the two viscometers is intended for different products.

From some of the reviews above, we can find out that Viscometer Stormer and Viscometer Brookefield have different functions and ways of working, even though they both have working principles in accordance with the Non Newton system.

viskometer brookfield adalah

Viscometer Brookfield untuk Pengukuran Zat Cair di Laboratorium Kimia

Laboratorium kimia dikenal dengan tempat yang digunakan untuk melakukan suatu penelitian terhadap benda-benda kimia. Banyak alat penelitian yang terdapat di laboratorium kimia. Salah satu alat penting yang harus terdapat di laboratorium kimia adalah viscometer. Viscometer digunakan sebagai alat untuk mengukur tingkat viscositas.

Viscositas yaitu tingkat kekentalan pada cairan. Interaksi yang terjadi pada molekul cairan karena adanya gerakan yang akhirnya membentuk tingkat viscositas. Viscositas mengalir melalui suatu pipa yang disebut pipa gelas.

Tingkat viscositas dapat dilihat dari gerak aliran cairannya, apabila cairan mengalir dengan cepat maka tingkat viscositas dari cairan tersebut bersifat rendah. Namun ketika cairan mengalir dengan lambat maka tingkat viscositas dapat dikatakan tinggi. Cara mudah untuk mengukur gerak laju aliran dapat menggunakan tabung silinder.

Pengukuran inilah yang menggunakan viscometer. Viscositas tidak dapat diukur tanpa menggunakan viscometer. Hal ini yang menjadikan viscometer sangat penting terutama untuk alat laboratorium kimia yang sering melakukan penelitian terhadap zat cair. Lalu apa saja manfaat viscometer dan bagaimana cara kerja viscometer di laboratorium? Anda bisa simak ulasannya di bawah ini.

Manfaat Viscometer

Viscometer memiliki banyak manfaat bagi kehidupan. Tingkat kekentalan suatu cairan sangat penting untuk diukur supaya dapat diketahui apakah zat cair tersebut termasuk cairan yang ideal atau tidak. Salah satu perusahaan yang menggunakan viscometer sebagai alat dalam produksinya yaitu perusahaan yang memproduksi air mineral. Perusahaan ini menggunakan viscometer untuk mengukur apakah produk air mineral mereka ideal atau tidak.

Berbagai jenis viscometer yang digunakan

Viscometer memiliki beragam jenisnya. Setiap viscometer memiliki cara kerja yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dari penelitian tersebut. Terdapat empat jenis viscometer yang paling sering digunakan. Viscometer-viscometer tersebut yaitu Viscometer Brookefield atau yang sering disebut Viscometer Cone and Plate, Viscometer Ostwald, Vidcometer Hoppler, Viscometer Cup and Bob.

Namun yang paling modern dan canggih dari ketiga viscometer adalah Viscometer Brookefield. Penggunaannya yang sederhana tetapi mampu mengukur tingkat viskositas dengan akurat menjadikan viscometer ini menjadi viscometer yang paling banyak digunakan di laboratorium kimia.

Fungsi dan Cara Menggunakan Viscometer Brookefield

Viscometer Brookefield digunakan untuk mengukur tingkat viscositas dalam zat cair yang memiliki volume kecil. Hanya dengan menggunakan sedikit sampel kecil, Viscometer Brookefield dapat memberi hasil yang sangat presisi pada zat cair yang diuji. Hal ini yang menjadikan Viscometer Brookefield sangat banyak dipakai di laboratorium kimia. Selain itu, Viscometer Brookefield juga dapat menghemat waktu ketika proses mengisinya selama rentang masa percobaan. Alat ini juga memiliki temperatur yang lebih stabil dibandingkan alat lainnya.

Sebelum menggunakan Viscometer Brookefield, anda perlu mengetahui hal-hal apa saja yang dapat mempengaruhi hasil yang muncul. Hal-hal tersebut yaitu :

  • Ukuran dari sampel yang digunakan
  • Kebersihan dari plat dan juga kerucut
  • Ukuran dari partikel, bahan, dan juga tinggi rendahnya tingkat viscositas
  • Durasi waktu supaya sampel menstabilkan plat
  • Tipe cone supaya hasilnya lebih akurat
  • Rate pada sampel

Cara kerja viscometer ini juga cukup mudah. Yang pertama Anda harus lakukan adalah mengatur jarak plate dengan cone spindle sesuai dengan instruksi. Kemudian anda memilih standar viscositas antara rentang 10% sampai 100%. Lebih baik anda memilih standar nilai 10% dari Full Scale Range (FSR).

Setelah itu anda bisa memasukkan sampel yang akan digunakan ke dalam cup. Kemudian biarkan 15 menit supaya dapat mencapai suhu yang sudah diatur. Lalu anda bisa melakukan pengukuran. Setelah proses pengukuran selesai anda bisa mencatat hasil yang muncul mulai dari cP dan % Torque.

Dari ulasan yang ada di atas kita dapat mengetahui bahwa Viscometer Brookefield sangat penting untuk proses pengukuran zat cair di laboratorium kimia. Semoga ulasan di atas dapat bermanfaat khususnya bagi Anda yang sering melakukan penelitian di laboratorium.

viskometer bola jatuh

Theory and Application in Fall Ball Viscomometers

A production process, usually requires several chemical laboratory tools that are useful to help facilitate the process. In addition to facilitating the production process, the tool is also useful for maintaining the quality of the dose of a product. Especially when you are struggling with liquid material. Given one of the properties of liquid objects is very easily affected by temperature.

So a production that uses liquid material certainly requires a tool that can measure the level of precision of the liquid. Among the many tools for measuring fluid, a viscometer is the most important.

What is a Viscometer?

A viscometer is a device used to measure viscosity. Viscosity is the resistance of movement of liquid objects. High viscosity liquids will flow much more slowly than low viscosity fluids. An example is the oil flow rate compared to the water flow rate when both are at the same room temperature.

When working with liquid objects in a production, knowing the viscosity is very important. One reason is as a quality control of the liquid. If there is no viscosity control, a product cannot be guaranteed quality.

You may be familiar with Zahn’s cup, which was discovered by General Electric in 1936. Zahn’s cup is a kind of cup-shaped efflux viscometer. Here are the types of Viscomometers that you need to know:

  • Viscometer hole
  • Capillary Viscometer (U tube)
  • Piston viscometer falling
  • Rotational viscometer
  • A falling ball viscometer
  • Vibration viscometer

Why is a Viscometer Important?

A viscometer will help you ensure that the viscosity of your liquid is in the precise amount required. A viscometer will help you get consistent results. In a production, consistency is the key to good product quality.

As mentioned before, without viscosity measurements you will experience a number of problems in the dose. The treatment at high viscosity will be different from the low viscosity treatment. If you don’t do this you may experience problems such as inconsistent color changes, excess waste, excessive use of solvents, and other unexpected quality imperfections.

A customer certainly will not be happy with a product that has inconsistent quality. That is why it is very important to monitor the viscosity in your production process.

Falling Viscometer and Its Working Principle

In this article, we will focus more on discussing falling ball viscomometers. In 1932, Fritz Höppler was granted a patent for his discovery, the falling ball viscometer. The world’s first falling ball viscometer was developed by Fritz Höppler in Medingen, Germany. Höppler applies the principle to measuring the viscosity of liquids as Newtonian measures the time it takes for a ball to fall down (gravity).

Höppler measures the viscosity of the liquid through a tube tilted to a certain degree. To determine the viscosity value of a liquid, three tests are performed, the average time on the three test tests is processed using a simple formula until it becomes a viscosity value.

Falling ball viscometer tubes are mounted on shaft bearings which quickly allow tube rotation up to 180 degrees. This allows several tests to be carried out in a short time.

The falling ball viscometer is very suitable for measuring fluid viscosity. This method has been stated in international standard 4.5. Brizard et al. 6 developed an absolute falling ball viscometer. This method considers the effects of edge, inertia, etc. And correct the measurement results to achieve relative uncertainty in the order up to 0.001.

Although the falling ball method has been well developed and stated in international standards, it is rather uncomfortable to operate this type of viscometer. For example, a viscometer requires six balls of different diameters to measure various viscosities, and the user has to do a test to choose a suitable ball. In addition, it is difficult to determine where the falling ball arrives at terminal speed, that is, whether the distance between the starting line and the starting position is sufficient.

Apart from all that, the falling ball viscometer has various advantages, such as shaft bearings that allow quick and easy tube rotation (ideal for repeated testing), connections to the circulation bath to control sample temperatures very well, a six-ball set that is useful for testing various samples, complete with temperature checks, and accuracy reaches 0.5% to 2.0% depending on the ball used.

Falling ball viscometer is suitable for quality control in various industries as well as in academic institutions that require scientific method approaches.

That was a brief explanation of the viscometer especially the capillary viscometer, which is certainly very useful for measuring the level of precision and maintaining the quality of your product. That way, you don’t need to worry about the quality of your product.

viskometer kapiler

Yuk Cari Tahu Prinsip Kerja Viskometer Kapiler!

Dalam proses produksi, memerlukan beberapa alat yang berguna untuk membantu memudahkan proses tersebut. Selain untuk memudahkan proses produksi, alat juga bermanfaat untuk menjaga kualitas takaran dari suatu produk. Terlebih ketika Anda bergelut dengan material cair. Mengingat salah satu sifat benda cair adalah sangat mudah terpengaruh dengan suhu. Maka suatu produksi yang menggunakan material cair tentunya membutuhkan sebuah alat yang dapat mengukur tingkat presisi cairan tersebut. Di antara banyak alat bantu untuk mengukur cairan, viskometer adalah yang paling utama.

Apa itu Viskometer?

Viskometer adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mengukur viskositas, belum punya alatnya? IBS juga jual alat laboratorium. Viskositas adalah resistensi pergerakan benda cair. Cairan viskositas yang tinggi akan mengalir jauh lebih lambat daripada cairan dengan viskositas rendah. Sebagai contoh adalah laju aliran minyak yang dibandingkan dengan laju aliran air ketika keduanya berada pada suhu ruangan yang sama.

Saat bekerja dengan benda cair dalam suatu produksi, mengetahui viskositasnya adalah hal yang sangat penting. Salah satu alasannya adalah sebagai kontrol kualitas dari cairan tersebut. Jika tidak ada kontrol viskositas maka suatu produk tidak dapat dijamin kualitasnya.

Anda mungkin akrab dengan cawan Zahn, yang ditemukan oleh General Electric pada tahun 1936. Cawan Zahn adalah sejenis viskometer efflux yang berbentuk seperti cangkir. Berikut adalah jenis-jenis Viskometer yang perlu Anda ketahui:

  • Viskometer lubang
  • Viskometer kapiler (tabung U)
  • Viskometer piston jatuh
  • Viskometer rotasi
  • Viskometer bola jatuh
  • Viskometer getaran

Kenapa Viskometer Penting?

Viskometer akan membantu Anda memastikan bahwa viskositas cairan Anda berada dalam takaran presisi sesuai dengan yang diperlukan. Viskometer akan membantu Anda mendapatkan hasil yang konsisten. Dalam suatu produksi, konsistensi adalah kunci dari kualitas produk yang baik.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tanpa pengkuran viskotas Anda akan mengalami sejumlah masalah dalam takaran. Perlakuan pada viskositas yang tinggi akan berbeda dengan perlakuan viskotas yang rendah. Jika Anda tidak melakukan ini Anda mungkin mengalami masalah seperti perubahan warna yang tidak konsisten, limbah berlebih, penggunaan pelarut yang berlebihan, dan berbagai ketidak sempurnaan kualitas lainnya yang tak terduga.

Seorang pelanggan tentunya tidak akan senang dengan produk yang memiliki kualitas tidak konsisten. Itulah mengapa sangat penting untuk memantau viskositas dalam proses produksi Anda.

Baca Juga : Inilah Prinsip Kerja Viskometer Bola Jatuh yang Wajib Diketahui

Viskometer Kapiler dan Prinsip Kerjanya

Pada artikel kali ini, kita akan lebih fokus membahas viskometer kapiler. Viskometer kapiler juga dikenal dengan viskometer tabung U, yang terdiri dari tabung kaca berbentuk U dengan dua bola (yang satu lebih tinggi dan satu lagi lebih rendah). Viskometer kapiler dikategorikan dalam tiga kelompok, yakni:

  • Jenis Oswald, yang dalam berbagai bentuknya didesain untuk cairan bening (transparan).
  • Jenis Suspended Level, di mana kapilernya berguna untuk memastikan tekanan udaranya sama, terlepas dari volume cairan yang dimasukkan ke dalam viskometer berbeda-beda.
  • Jenis aliran terbalik, yang cocok digunakan untuk cairan buram.

Setiap kategori tersebut memiliki jumlah set viskometer yang dinamai sesuai dengan nama-nama penemunya. Jenis Ostwald dan Suspended Level masing-masing memiliki tujuh jenis viskometer yang berkisar antara 0,2-20,000 mm2 / s dan 0,3-100,000 mm2 / s. Sedangkan jenis aliran balik memiliki 4 set viskometer dengan kisaran mencakup hingga 300.000 m2 / s.

Viskometer jenis ini sangat mudah digunakan. Prinsip kerjanya, cairan akan mengalir dari bola yang lebih tinggi ke bola yang lebih rendah melalui kapiler. Viskositas dari cairan diukur dengan menghitung berapa lama waktu fluida/cairan melewati tabung tersebut. Viskometer kapiler sangat baik untuk mengukur viskositas cairan berjenis minyak.

Itu tadi penjelasan singkat tentang viskometer khususnya viskometer kapiler, yang tentunya sangat berguna untuk mengukur tingkat presisi dan menjaga kualitas produk Anda. Dengan begitu, Anda tidak perlu khawatir dengan kualitas produk Anda.

fungsi inkubator shaker

Jenis dan Fungsi Inkubator Shaker yang Umum Digunakan

Mesin shaker merupakan alat yang sangat penting bagi sebuah laboratorium. Mesin shaker merupakan alat yang memiliki kegunaan untuk melakukan proses homogenisasi pada cairan. Mesin shaker mampu melakukan proses homogenisasi yaitu proses membuat zat menjadi seragam partikelnya. Jika tidak memilikinya IBS menjual alat alat laboratiorium karena IBS merupakan distributor alat laboratorium

Penggunaan shaker merupakan homogenizer yang umum digunakan di industri yang membutuhkan alat untuk mempercepat pengolahan produk seperti pada industri makanan dan minuman. Alat ini memanfaatkan getaran pada mesin agar partikel larutan menjadi seragam dengan gerakan satu arah.

Beberapa Jenis Mesin Shaker Laboratorium

Mesin shaker di laboratorium memiliki beberapa jenis dengan bentuk dan fungsi yang berbeda-beda. Getaran yang dihasilkan oleh satu jenis mesin shaker berbeda-beda sesuai jenisnya. Mari simak perbedaan jenis mesin shaker berikut ini.

Platform Shaker

Platform shaker merupakan mesin shaker di laboratorium yang berupa baki rata di atas mesin dengan gerakan horizontal atau linear. Untuk mencampurkan cairan, Anda bisa menggunakan hampir semua jenis wadah karena permukaan yang rata seperti wadah beaker glass atau gelas piala, labu Erlenmeyer, atau gelas kimia lainnya.

Vortex Shaker

Mesin Vortex shaker merupakan mesin untuk mengocok dan mencampur cairan dalam tabung atau botol kimia. Penggunaan mesin Vortex shaker adalah dengan meletakkan tabung atau botol kimia di tempat putaran shaker. Mesin akan bergetar untuk mengaduk cairan sehingga cairan tercampur rata.

Inkubator Shaker

Mesin inkubator shaker beroperasi dengan penggerakan sebuah plat atau attachment dengan gerakan berputar atau orbital untuk mengocok sampel yang ada di atasnya. Suhu, jangka waktu, dan kecepatan putaran bisa diatur sesuai dengan kebutuhan untuk hasil yang ingin didapatkan.

Fungsi inkubator shaker digunakan untuk analisis mikroba, biomolekuler, dan pengembangbiakan atau kultivasi mikroorganisme berkat adanya fungsi shaker thermal. Pengembangbiakkan sel juga bisa dilakukan berkat adanya pengaturan suhu dan oksigen yang relatif stabil.

Fungsi Inkubator Shaker

Mesin inkubator shaker merupakan mesin yang berfungsi untuk pengocokan bahan kimia agar terjadi homogenisasi dengan suhu dan putaran dengan kecepatan yang konstan. Mesin inkubator shaker, dalam industri biokimia, biasanya digunakan untuk inkubasi mikroba berupa bakteri dan sebagainya dalam cairan.

SOP Penggunaan Inkubator Shaker yang Tepat

Mesin inkubator shaker haruslah digunakan dengan cara yang tepat agar mesin inkubator shaker tidak cepat rusak. Anda wajib menyambungkan mesin ke sumber listrik setelah mesin inkubator shaker telah dipasang sesuai dengan petunjuk penggunaan alat. Lalu, carilah tombol ON pada mesin.

Untuk menggunakan mesin inkubator shaker, Anda perlu meletakkan labu erlenmeyer di antara dua holder atau batang penahan dan labu harus dijepit rapat. Lalu, Anda bisa mengatur setting waktu (TIME), suhu (TEMPERATURE), dan kecepatan (RPM) yang dibutuhkan untuk memproses homogenisasi cairan. Anda bisa memencet tombol + dan tombol – untuk menambah dan mengurangi setelan getaran. Jangan lupa untuk tekan tombol mulai (START) untuk memulai proses.

Dalam menggunakan mesin inkubator shaker, Anda bisa menggunakan botol UC atau Vial sebagai tempat sampel selain labu Erlenmeyer. Sesuaikan wadah sampel dengan dua batang penahan atau holder agar wadah tidak jatuh. Agar hasil akurat, pastikan untuk membersihkan wadah sampel di sebelum dan sesudah penggunaan mesin inkubator shaker.

Selain itu, Anda perlu tahu bahwa mesin shaker akan berhenti secara otomatis jika penutup mesin dibuka. Untuk menghindari gangguan atau error pada mesin, Anda sebaiknya tidak membuka penutup mesin shaker dalam keadaan menyala. Indikasi bahwa mesin shaker sudah siap digunakan adalah adanya suara saat mesin mengeluarkan udara panas sehingga Anda sudah bisa menggunakannya.