3 cara diagnosis covid-19

3 Cara Diagnosis Covid-19!

Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) atau Coronavirus adalah penyebab penyakit Covid-19. Virus ini, menginfeksi sistem pernafasan, misalnya flu, infeksi pernafasan ringan hingga sedang dan infeksi paru-paru (pneumonia).

Penyebaran virus tersebut, melalui droplet sehingga dapat dengan mudah menginfeksi manusia. Karenanya, diperlukan pelbagai metode deteksi untuk mengetahui keberadaan Corona virus pada manusia.

Cara diagnosis Covid-19

 

Hal ini, digunakan untuk melacak dan meminimalisasi penyebaran virus. Berikut beberapa cara diagnosis Covid-19.

 

  1.     Deteksi molekuler (RT-PCR)

Metode deteksi ini, digunakan berdasarkan rekomendasi WHO, yakni deteksi molekuler/NAAT (Nucleic Acid Amplification Test) dengan menggunakan RT-PCR. Mesin ekstraksi tersebut, digunakan untuk memeriksa keberadaan material genetik virus dalam tubuh dengan melakukan amplifikasi atau perbanyakan materi genetik virus.

Selain itu, metode molekuler membutuhkan kit untuk ekstraksi dan diagnosis virus. Sampel yang digunakan ialah lendir dari hidung atau tenggorokan dengan teknik swab.

Akurasi hasil dari tes metode molekuler  berkisar 80 – 90%. Sebab itu, tes dengan metode molekuler dianggap tes deteksi utama untuk mendeteksi Corona virus dibandingkan metode lain. Akan tetapi, metode tersebut memerlukan waktu lebih lama untuk mendapatkan hasilnya.

  1. Swab antigen

Antigen adalah molekul yang dapat digunakan untuk merangsang imunitas tubuh. Zat ini, berupa polisakarida, protein, dan lainnya. Tiap antigen memiliki permukaan protein yang berbeda.

Swab antigen merupakan tes yang dapat mendeteksi ada atau tidaknya protein spesifik dari virus korona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Sampel yang digunakan dalam metode ini sama dengan metode molekuler, yakni lendir tenggorokan atau hidung dengan teknik swab.

Sayangnya, swab antigen hanya digunakan untuk pemeriksaan awal atau skrinning Covid-19. Hal ini dikarenakan, akurasi yang dimiliki tidak setepat metode molekuler.

Tak hanya itu, waktu paling tepat untuk melakukan swab antigen ialah lima hari setelah adanya gejala. Selanjutnya, hanya membutuhkan waktu 10 – 30 menit untuk mendapatkan hasilnya.

  1. Rapid test antibodi

Rapid test antibodi, tes darah untuk mencari terbentuk atau tidaaknya antibodi imunoglobulin yang muncul saat tubuh terinfeksi virus Covid-19. Antibodi sendiri, ialah protein yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh untuk melawan agen asing yang masuk ke dalam tubuh, contohnya virus.

Hasil yang didapatkan dari rapid test antibodi tidak dapat digunakan sebagai acuan. Sebab, rapid test antibodi tidak dapat mendiagnosis infeksi virus Corona aktif tetapi hanya dapat mendeteksi infeksi di masa lalu.

Bahkan hasil tes ini, dapat memberikan ‘false negative’ atau kondisi hasil tes negatif namun sebenarnya positif. Untuk mendapatkan hasil tes rapid antibodi, berkisar 10 – 20 menit dan dengan biaya relatif murah.

 

 

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *