Fungsi Pinset

4 Fungsi Pinset Sesuai Jenis dan Penggunaannya

Secara umum, fungsi pinset digunakan untuk menjepit benda-benda berukuran kecil atau jaringan. Dari wujudnya saja, Anda bisa mengenali pinset dengan mudah. Terdapat dua bilah dengan salah satu ujung saling terhubung, sementara ujung lainnya terpisah, sehingga dapat bergerak bebas. Tidak terbatas pada pekerjaan di dalam laboratorium saja, pinset juga banyak digunakan untuk kegiatan medis, terutama pada tindakan bedah atau operasi. Karena dibuat dengan menggunakan bahan stainless steel, peralatan ini menjadi tahan karat dan mudah disterilisasi.

Sebelum digunakan pinset terlebih dulu melalui proses sterilisasi. Dimulai dengan dekontaminasi menggunakan larutan klorin 0,5% selama kurang lebih 10 menit. Lanjutkan dengan proses pecucian menggunakan sabun dan sikat, bilas hingga bersih baru disterilisasi secara panas kering atau kimiawi. Bagi Anda yang belum bisa mengenal dengan baik fungsi pinset sesuai jenis dan penggunaannya, berikut penjelasan selengkapnya yang bisa diperhatikan.

Fungsi Pinset Berdasarkan Jenisnya

Pinset chirurgis

Piset chirurgis atau sirurgis memiliki bentuk gerigi yang menjadi ciri khasnya. Terdapat pinset chirurgis dengan susunan dua gigi pada satu bidang. Namun, ada pula yang memiliki 3 – 4 gigi pada dua bidang. Jenis pinset chirurgis adalah yang paling sering digunakan oleh dokter untuk mejahit luka.

Baca Juga: Defenisi dan Prinsip Kerja Laminar Air Flow

Fungsi pinset ini sendiri cukup beragam, termasuk membersihkan sisa-sisa luka jahitan, menenjepit kassa saat menekan luka, hingga membentuk pola jahitan. Lebih dari itu, pinset chirurgis juga akan digunakan oleh dokter untuk menjepit jaringan yang tipis dan lunak serta memberi tanda pada permukaan kulit sebelum proses insisi dimulai. Untuk mendapatkan pinset chirurgis, Anda bisa membelinya di toko peralatan kesehatan terdekat.

Pinset splinter

Dibandingkan dengan pinset chirurgis, ukuran yang lebih kecil dengan panjang sekitar 12 sentimeter. Bentuk ujung pinset splinter juga tidak bergerigi, namun runcing dan tajam. Sama seperti pinset chirurgis, jenis pinset ini juga digunakan dalam dunia medis terutama pada tindakan bedah. Fungsi pinset splinter ini adalah untuk mencegah overlapping atau mengadaptasi tepi-tepi luka. Beberapa dokter juga menyebut jenis pinset ini dengan nama forcep splinter renz.

Pinset anatomis

Sepintas, pinset anatomis akan terlihat mirip dengan pinset chirurgis karena bentuknya yang hampir sama. Meski sama-sama memiliki ujung bergerigi, pinset anatomis tidak memiliki gigi dengan ukuran yang beragam seperti pada pinset chirurgis, sebab seluruh giginya rata. Peralatan medis yang satu ini merupakan salah satu instrumen dasar bedah minor yang selalu digunakan oleh dokter di ruang operasi maupun perawatan. Sama seperti jenis-jenis pinset sebelumnya, alat yang satu ini juga dapat dibeli di toko peralatan kesehatan atau toko peralatan laboratorium terpercaya.

Pinset agrave

Dikenal juga dengan istilah suture clip applying forceps, jenis pinset agrave juga umum digunakan untuk tindakan pengobatan luka. Fungsi pinset agrave ini sendiri adalah untuk menjepit elips pada bagian luka. Tujuannya agar luka tidak terbuka kembali sehingga bisa sembuh dengan lebih cepat. Dari bentuknya, pinset agrave ini memiliki ujung bergerigi serta terdapat lekukan di bahwa kedua sisi ujungnya. Lekukan inilah tempat menekan ujung elips dalam pengobatan luka.

Meski jenis dan fungsi pinset yang telah disebutkan tadi berbeda-beda, semuanya dapat digunakan dengan cara yang sama. Baik petugas medis maupun laboratorium dapat mengoperasikan pinset menggunakan ibu jari dan dua atau tiga anak jari dalam satu tangan. Nah, tekanan pegas akan muncul ketika jari-jari tersebut menekan ke ara berlawanan. Dengan begitu, pinset mampu menggenggam objek atau jaringan kecil dengan tepat.

 

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *