inkubator CO2

Kegunaan CO2 Inkubator di Laboratorium Kultur Sel

Perkembangan teknologi dalam ilmu hayati semakin maju di abad ini. Perkembangan teknologi tersebut, telah membantu peneliti untuk mengembangkan berbagai riset. Salah satunya, ialah maraknya penelitian terhadap sel makhluk hidup di antaranya kultur sel. Kultur sel adalah perbanyakan sel secara in vitro pada media kultur yang terkontrol. Meskipun demikian, kebanyakan penilitian sel kerap menggunakan metode tabung uji untuk kultivasi sampel dengan menggunakan inkubator.

Sel dapat tumbuh dengan baik jika memperhatikan beberapa parameter, seperti Co2, suhu, kelembaban, pH, dan nutrisi. Fungsi normal sel, hanya dapat bertahan beberapa menit saja tanpa media atau suhu yang sesuai.

Kondisi ideal untuk pertumbuhan sel, yaitu dengan kadar Co2 5-7%, kelembaban sekitar 98% dengan kondisi ruang tertutup, suhu sekitar 23°C – 37°C, dan kondisi pH 7.2-7.4. Ketika kondisi tersebut terpenuhi maka sel akan tetap hidup. Co2 Inkubator merupakan alat untuk mengontrol semua parameter yang dibutukan oleh perkembangan sel.

Kegunaan Co2 inkubator, untuk mengkultur sel dilengkapi dengan adanya kontrol Co2 dan kelembapan. Inkubator jenis ini, digunakan untuk pertumbuhan bakteri yang membutuhkan konsentrasi Co2 sekitar 5 – 10%.

Suhu inkubator berkisar antara ambient +4°C sampai 50°C. Cakupan yang luas tersebut digunakan untuk menginkubasi bakteri pada analisis laboratorium karena ada beberapa kelompok bakteri yang pertumbuhannya di rentang suhu dingin.

Baca juga: Jenis dan Cara Menggunakan CO2 Inkubator

Karbondioksida (Co2) untuk kultur sel

Kondisi yang dibutuhkan untuk melakukan kultur sel harus mirip dengan kondisi yang ada di makhluk hidup itu sendiri, misalnya untuk melakukan kultur embrio. Saat keadaan tersebut, kondisinya harus mirip dengan lingkungan di saluran reproduksi, yaitu pada suhu 37°C kemudian dalam inkubator Co2 harus berada 5% agar pH di media kultur terjaga di angka 7.

Pembiakan atau perbanyakan kultur, kondisi lingkungan (media) harus dalan pH netral, sekitar 7. Co2 pada manusia biasanya dibutuhkan hanya berkisar ± 400 ppm (0.04%). Tetapi, untuk sel kultur Co2 yang dibutuhkan sekitar 5 – 10%. Hal ini dikarenakan, H2O yang ada dalam jaringan dapat diubah menjadi buffer asam karbonat  (H2CO3).  Berdasarkan hal tersebut, dengan adanya penambahan Co2 pada tingkatan yang tepat maka akan menghasilkan pH yang sesuai untuk pertumbuhal sel/jaringan tersebut.

 

Baca juga: Fungsi Inkubator Mikrobiologi

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *