Teknologi Laboratorium Medik di Indonesia

Pentingnya Teknologi Laboratorium Medik di Indonesia

Di Indonesia, teknologi laboratorium medik juga dikenal dengan istilah analisis kesehatan. Secara teori, teknologi laboratorium medik ini menekankan perhatian secara menyeluruh terhadap aspek laboratoris dan analitik terhadap bahan-bahan yang berasal dari manusia maupun alam sekitar. Umumnya, prosedur ini dilakukan guna mengetahui kondisi kesehatan seseorang, menentukan jenis penyakit yang diderita, hingga penyebab penyakit itu sendiri. Lantas, apa pentingnya teknologi laboratorium medik ini bagi masyarakat Indonesia?

Mencakup pemeriksaan secara luas

Meskipun umumnya digunakan pada bidang medis, metode analisis kesehatan di dalam laboratorium ini juga mencakup wilayah pemeriksaan yang lebih luas. Mulai dari pemeriksaan kimia klinik seperti hormon, glukosa, enzim, protein, dan lipid. Ada pula pemeriksaan imunologi yang mencakup antibodi dan antigen, serta pemeriksaan mikrobiologi guna mendeteksi bakteri penyebab suatu penyakit.

Lebih lanjut, pada kondisi pasien tertentu, misalnya penderita kanker darah, maka teknologi laboratorium medik juga dapat dimanfaatkan untuk pemeriksaan hematologi. Analisis kesehatan secara hematologi akan berfokus padah sel-sel darah serta plasma yang ada di tubuh manusia.

Memastikan diagnosis dari jenis penyakit tertentu

Seperti yang sudah dijelaskan di bagian pembuka artikel, teknologi laboratorium medik berperan penting di dalam dunia medis. Melalui pemeriksaan yang dilakukan, maka diagnosis dari jenis penyakit tertentu dapat dipastikan secara akurat. Artinya, keberadaan hasil pemeriksaan analisis kesehatan ini sangat dibutuhkan oleh dokter, perawat, maupun apoteker sehingga dapat menentukan tindakan serta memberikan dosis obat secara akurat sesuai dengan kondisi pasien yang bersangkutan.

Mencegah penyebaran penyakit menular

Masih di dunia medis, teknologi laboratorium medik juga berperan penting dalam mencegah penyebaran penyakit menular di suatu wilayah tertentu. Tidak hanya bergantung pada hasil pemeriksaan yang dilakukan, kemampuan tenaga ahli analis kesehatan dalam mengelola masalah kesehatan berbasis laboratorium juga berperan besar di sini. Dengan demikian, pelayanan kesehatan masyarakat Indonesia berlangsung secara terpadu, komprehensif, dan berkesinambungan dalam mencegah penyebaran penyakit menular akibat virus dan bakteri.

Mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan

Teknologi laboratorium medik memiliki ruang lingkup yang sangat meluas, hampir di seluruh aspek kehidupan makhluk hidup. Keberadaan metode pemeriksaan ini bahkan disebut-sebut mampu mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan. Alasannya tentu tidak terlepas dari hubungan masyarakat dan kelestarian lingkungan yang saling terikat satu sama lain. Dalam hal ini, ketika pencemaran dan kerusakan lingkungan dapat dideteksi lebih dini, maka kehidupan manusia pun lebih terjamin kesehatannya.

Berkontribusi pada penemuan ilmiah

Perkembangan ilmu pengetahuan sudah bisa dipastikan pada penemuan-penemuan terbaru di berbagai aspek kehidupan manusia. Hal ini juga berlaku pada perkembangan teknologi laboratorium medik di Indonesia. Selain melaksanakan tugasnya dalam memeriksa, mengukur, menguji, dan menetapkan sampel yang diambil, temuan yang didapat juga mampu memberi kontribusi yang sangat besar baik untuk tenaga medis, ilmuwan, maupun masyarakat secara umum.

Melihat besarnya peran teknologi laboratorium medik di Indonesia, bukan hal yang aneh jika kemudian banyak orang tertarik untuk berkecimpung di dalamnya. Saat ini bahkan ada banyak jurusan pendidikan yang secara khusus mencetak tenaga ahli teknologi laboratorium medik. Pembangunan laboratorium baik di institusi pendidikan, perusahaan, maupun pihak swasta lainnya juga terus dikembangkan.

Tingginya angka permintaan terhadap instrumen laboratorium umum, menjadi latar belakang didirikannya Infiniti Bioanalitika Solusindo pada 2012 lalu. Perusahaan yang secara khusus memenuhi kebutuhan laboratorium ini memastikan kualitas terbaik, sehingga pemeriksaan yang dilakukan pun menghasilkan temuan yang akurat. Seluruh informasi terkait katalog produk perlengkapan laboratorium bisa Anda temukan langsung melalui website ibs.co.id.

 

 

 

simbol keselamatan kerja laboratorium

Memahami 6 Simbol Keselamatan Kerja di Laboratorium Biologi

Saat harus bekerja di laboratorium biologi, ada aturan yang harus ditaati demi keselamatan Anda dan para pekerja lainnya. Beberapa di antaranya seperti harus mengenakan baju khusus praktikum, tidak boleh makan dan minum di dalam laboratorium, memisahkan sampah cair dan padat, hingga tidak boleh mengambil zat secara berlebihan karna terdapat bahan yang berbahaya. Selain aturan-aturan tersebut, ada pula hal lain yang perlu Anda perhatikan, yaitu simbol keselamatan di laboratorium biologi. Tidak semua laboratorium biologi memberikan penjelasan pada simbol-simbol yang di dicantumkan. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk memahami simbol-simbol keselamatan kerja di laboratorium biologi.

Flammable – gambar api

simbol api-simbol kimia

Jika Anda menemui simbol bergambar api pada suatu bahan atau zat, artinya kandungan tersebut mudah terbakar. Contoh bahan mudah terbakar yang biasanya digunakan di dalam laboratorium biologi adalah minyak tanah, alkohol, dan natrium. Namun, apa yang harus Anda lakukan apabila terjadi kebakaran di laboratorium biologi? Jika kebakaran terjadi karena alkohol atau minyak tanah, coba padamkan dengan lap basah. Pastikan pula Anda selalu sedia tabung pemadam kebakaran di dalam laboratorium.

Toxic – gambar tengkorak

simbol toxic-simbol kimia

Simbol keselamatan kerja di laboratorium biologi yang bergambar tengkorak menandakan bahwa suatu zat mengandung racun atau bersifat toxic. Beberapa contoh zat yang dimaksud adalah gas klorin, merkuri, karbon tertraklorida, dan sianida. Walaupun mungkin terkesan sepele, zat-zat toxic ini apabila terhirup, tertelan, atau terserap melalui kulit, bisa menyebabkan kecelakaan, cedera, bahkan hingga kematian.

Apabila terjadi kasus zat berbahaya yang tertelan atau terhirup, segera muntahkan saat itu juga. Setelahnya, konsumsilah susu karena susu dipercaya bisa membantu menetralkan tubuh Anda dari kontaminasi zat-zat kimia.

Bau menyengat – gambar tanda silang

simbol bau menyengat

Untuk zat-zat yang memiliki bau tajam atau menyengat, biasanya akan ditandai dengan simbil keselamatan kerja di laboratorium biologi bergambar silang. Contoh zat berbau menyengat adalah amonia, uap bromin, kloroform, dan asam sulfat. Jadi, jika Anda melakukan eksperimen dengan bahan-bahan ini, jangan lupa menutup mulut dan hidung dengan kain kasa sebelumnya. Apabila tidak sengaja tercium, segera coba untuk muntahkan.

Korosif – gambar cairan yang dituangkan

simbol korosif

Jika Anda melihat simbol dengam gambar cairan yang sedang tertuang ke tangan, tandanya suatu bahan di laboratorium biologi bersifat korosif. Biasanya simbol ini ditujukan untuk bahan-bahan dengan kandungan asam dan basa yang kuat. Jangan pernah menyentuhnya karena bahan-bahan tersebut bisa berisiko merusak jaringan hidup.

Mudah meledak – gambar ledakan

Gambar Mudah meledak

Pernah melihat film atau video terjadinya ledakan di dalam laboratorium? Bisa jadi karena seseorang tidak memperlakukan suatu zat atau bahan dengan seharusnya. Biasanya, zat atau bahan-bahan mudah meledak ini diberi simbol keselamatan kerja di laboratorium biologi bergambar ledakan.

Contoh dari zat yang mudah meledak adalah campuran antara oksigen dan hidrogen. Risiko ledakan akan lebih tinggi jika campuran tersebut terkena benturan, gesekan, panas, maupun kontak dengan api.

Radioaktif – gambar menyerupai kipas angin

simbol radioaktif

Apabila menemui simbol keselamatan kerja di laboratorium biologi yang gambarnya menyerupai kipas angin, artinya suatu zat bersifat radioaktif. Contoh zat yang dimaksud adalah plutonium dan uranium. Apabila zat bersifat radioaktif, berarti zat tersebut bisa memancarkan sinar radiasi yang akan menyebabkan efek racun, baik dalam jangka waktu singkat maupun lama.

Tentu tidak ada yang salah dengan bekerja di laboratorium biologi. Namun, pastikan Anda lebih dulu memahami berbagai simbol keselamatan kerja di laboratorium biologi tersebut untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

 

 

cara merawat alat labor

Begini Cara Merawat Alat Laboratorium dengan Tepat

Kebersihan dalam sebuah laboratorium merupakan hal yang sangat mutlak. Bila laboratorium tidak dalam keadaan bersih dan steril maka dapat terkontaminasi zat berbahaya dari lingkungan sekitarnya. Membersihkan laboratorium tidak hanya sekadar ruangannya saja, melainkan juga peralatan yang digunakan. Bagaimana cara merawat alat laboratorium yang baik dan benar? Simak ulasan singkatnya berikut.

Peralatan secara umum

Secara umum, peralatan laboratorium memang harus dibersihkan secara berkala. Semua peralatan tersebut haruslah dalam keadaan kering ketika disimpan dan sebelum digunakan. Untuk membersihkan dan merawatnya Anda bisa menggunakan larutan pembersih asam kromat. Jika alat laboratorium basah dapat memungkinkan terjadinya korosif (karat), khususnya untuk alat yang terbuat dari besi. Tentu, hal ini akan berbahaya dan terlebih lagi bila terkontaminasi debu maupun kotoran lainnya.

Membersihkan gelas laboratorium

Dalam sebuah laboratorium, gelas merupakan peralatan yang wajib ada dan memegang peranan yang penting dalam melarutkan bahan kimia. Cara merawat alat laboratorium ini adalah dengan menggunakan bahan deterjen khusus. Memang, pada dasarnya gelas laboratorium yang terbuat dari bahan borosilikat tahan terhadap bahan-bahan kimia yang besifat asam kecuali asam hidroflorat.

Begitu juga dengan penggunaan larutan basa kuat bisa mempengaruhi kondisi gelas tersebut. Itulah mengapa deterjen khusus yang dilarutkan tidak boleh melebihi 20%. Tujuannya untuk menghindari reaksi secara jangka panjang. Membersihkan gelas ini harus secepatnya Anda keringkan agar tidak terjadi pengerasan residu.

Timbangan laboratorium

Selain gelas, peralatan laboratorium yang tidak kalah pentingnya adalah timbangan. Kebersihan timbangan memang perlu dicek setiap saat, khususnya setelah digunakan. Pembersihan ini dilakukan agar larutan atau bahan kimia yang menempel dapat hilang dan tidak mempengaruhi bahan kimia lainnya.

Cara merawat alat laboratorium berupa timbangan ini sebenarnya bisa Anda lakukan dengan mudah. Anda bisa menggunakan sikat, kain halus atau tisu. Angkatlah piringan timbangan dan bersihkan menggunakan deterjen khusus. Lalu, campurkan air dan etanol dan setelah timbangan dibersihkan Anda perlu mengeceknya kembali agar noda maupun sisa bahan kimia sebelumnya benar-benar terangkat.

Membersihkan dengan cara khusus

Cara merawat alat laboratorium selain menggunakan cara di atas untuk beberapa peralatan khusus harus dibersihkan dengan cara yang berbeda. Biasanya untuk membersihkan dan merawat peralatan dari noda-noda yang berbahaya dan bisa mengakibatkan kerusakan. Beberapa noda tersebut di ataranya adalah sebagai berikut.

  • Untuk merawat dan membersihkan alat laboratorium yang terkena noda permanganat, Anda dapat menggunakan campuran dari asam sulfat dengan takaran 3% dan hidrogen peroxida dengan jumlah yang sama yakni 3%.
  • Sementara untuk noda besi, larutan yang tepat untuk digunakan adalah HCL 50% dan bila terdapat noda lemak, Anda bisa menggunakan larutan asam kromat yakni larutan kalium dikromat di dalam asam sulfat yang pekat.
  • Jika bahan mengandung kontaminasi bakteri tertentu, peralatan laboratorium haruslah direndam dalam larutan disinfektan atau dengan cara disteam.

Hal yang perlu Anda perhatikan

Dalam merawat peralatan labortarorium, Anda tidak bisa melakukannya secara sembarangan. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam cara merawat alat laboratorium. Ini untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan selama pembersihan dan perawatan. Semisalnya saja menggunakan deterjen maupun larutan pembersih yang memiliki kandungan partikel pengikis.

Penggunaan basa kuat maupun deterjen secara sembaangan bisa merusak peralatan laboratorium seperti melarutkan gelas. Maka dari itu, Anda perlu memisahkan benda keras dari benda-benda yang mudah rapuh seperti gelas. Sebab jika terlalu dekat kemungkinan akan terjadi goresan-goresan kecil dan dapat menyebabkan keretakan, kebocoran dan kerusakan lainnya.

Itulah beberapa cara membersihkan peralatan laboratorium yang dapat Anda terapkan. Dengan merawat dan membersihkan peralatan laboratorium dengn tepat dapat menghindarkan Anda dan laboratorium dari hal-hal yang tidak diinginkan. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan.

 

 

 

Cara Menghitung Kompresi dengan Buret

Bagaimana Cara Menghitung Kompresi dengan Buret?

Pemeriksaan sampel di dalam laboratorium membutuhkan sejumlah peralatan penting, termasuk buret. Buret sendiri berfungsi untuk memudahkan cairan menetes selama proses uji sampel berlangsung.  Alat berupa gelas berbentuk silinder lengkap dengan garis ukur dan penutup keran di bagian bawah ini dapat membantu Anda menghitung kompresi. Nah, penasaran bagaimana cara menghitung kompresi dengan buret? Berikut penjelasan selengkapnya untuk Anda.

Bersihkan buret sebelum digunakan

Satu hal penting yang harus diperhatikan, bahwa sebelum digunakan untuk pengujian, sampel buret harus berada dalam keadaan bersih dan kering. Cara membersihkan buret pun cukup mudah. Anda hanya perlu mencuci buret dengan air bersih yang mengalir. Tambahkan sabun secukupnya dan bilas hingga buret bersih sempurna. Selanjutnya, bilas kembali buret dengan menggunakan air suling untuk mengecek ada atau tidaknya kebocoran pada bagian keran. Apabila tidak ada kebocoran, maka buret harus dikeringkan kembali dengan menggunakan lap.

Cara menggunakan buret

Setelah buret bersih dan siap digunakan kembali, Anda pun harus mempelajari cara menggunakan buret dengan benar. Terlebih buret memiliki presisi yang tinggi, sehingga penggunanya harus berhati-hati dalam mengukur volume untuk menghindari kekeliruan sistematik. Selama proses pengisian buret dengan cairan sampel, Anda wajib menutup keran di bagian bawah. Gunakan pipet transfer kering sekali pakai untuk memudahkan Anda memasukkan cairan sampel dalam buret.

Tidak berhenti sampai di sini saja, Anda juga harus memeriksa ujung buret secara kontinu untuk menghindari adanya gelembung udara. Meski terlihat sepele, gelembung udara di dalam buret sangat berpengaruh pada tingkat akurasi data yang akan diperoleh. Jadi, apabila Anda menemukan gelembung udara, hilangkan dengan cara mengetuk ujung buret saat cairan sampel sedang mengalir. Agar tidak melebih volume yang diinginkan, Anda perlu meneteskan sedikit demi sedikit secara perlahan saat menjelang titik akhir batas volume.

Menghitung kompresi dengan buret

Buret mungkin sering digunakan pada uji laboratorium medis, namun alat ini ternyata juga dapat membantu Anda mengukur kompresi kendaraan bermotor di dunia balap. Dengan menggunakan buret, Anda dapat menghitung perbandingan atau rasio silinder blok dan kubah head. Melalui hasil perhitungan yang presisi, maka mesin motor pun dapat bekerja secara maksimal. Lantas, bagaimana cara menghitung kompresi dengan buret?

Ada dua alternatif cara yang bisa Anda lakukan dalam menghitung kompresi dengan metode buret, yaitu dilakukan saat piston berada pada posisi TMA (Titik Mati Atas) maupun saat piston di posisi TMB (Titik Mati Bawah). Kedua perhitungan tersebut bahkan memiliki hasil yang berbeda, meski sama-sama menggunakan cairan berupa campuran bensin dan oli. Simak penjelasan cara menghitung kompresi dengan buret, sebagai berikut:

1.Perhitungan saat piston di posisi TMA

Cara menghitung kompresi dengan buret pada posisi piston TMA dimulai dengan membuka kepala silinder untuk memastikan piston benar-benar berada di posisi puncak. Kemudian, gunakan grease sebagai pelapis bagian linner dengan celah piston. Langkah ini wajib dilakukan agar cairan dalam buret tetap berada di ruang bakar dan tidak mengalir ke bagian crankcase.

Selanjutnya, pasang kembali silinder ke posisi semula dan teteskan cairan di dalam buret secara perlahan melalui derat lubang busi di bagian atas silinder. Setelah itu, Anda bisa menghitung berapa volume cairan yang dibutuhkan untuk mengisi penuh ruang bakar tersebut.  Hasil yang didapat kemudian dikurangi volume derat busi itu sendiri. Terakhir, tambahkan hasil yang didapat dengan kapasitas mesin.

rumus cara menghitung kompresi buret

2. Perhitungan saat piston di posisi TMB

Cara menghitung kompresi dengan buret ketika piston berada di posisi TMB juga bisa Anda lakukan dengan rumusan yang sama. Namun demikian, hasil yang didapatkan akan berbeda. Biasanya, hasil perhitungan rasio kompresi pada pengukuran TMB lebih rendah sekitar 0,1 atau 0,2 saja.

Bagaimana, kini Anda sudah bisa memahami cara menghitung kompresi dengan buret secara tepat, bukan? Sebelum mencoba pengukuran sendiri, pastikan seluruh perlengkapan uji coba sudah lengkap. Apabila masih ada perlengkapan yang belum tersedia, Anda bisa mengunjungi toko online Infiniti Bioanalitika Solusindo yang menyediakan peralatan laboratorium lengkap di sini. Semoga bermanfaat, ya!