Tes Laboratorium dan Manfaatnya!
Tes laboratorium ialah suatu prosedur pemerikasaan sampel darah, urin, atau jaringan tubuh lain dengan tujuan untuk mendapatkan informasi mengenai kesehatan seseorang. Fungsi lain dari tes laboratorium, yakni untuk mengidentifikasi penyakit dengan mengesampingkan masalah kesehatan.
Selain itu, tes ini dapat digunakan pula untuk menentukan pula tingkat keparahan suatu penyakit, mengobservasi perkembangan penyakit. Bahkan, digunakan untuk memantau tingkat toksisitas obat.
Aplikasi tes laboratorium
Salah satu, aplikasi tes laboratorium adalah pengobatan kanker. Pengaplikasian tes laboratorium dalam pengobatan kanker memberikan informasi, seperti.
- Diagnosis kanker, menyaring kanker atau kondisi prakanker untuk seseorang yang belum memiliki gejala.
- Memberikan informasi stadium kanker. Begitupun dengan tumor ganas yang dapat dilihat dari ukuran atau luasan tumor asli serta sebaran tumor jika telah menyebar (metastasis) ke organ tubuh lainnya.
- Memantau kesehatan umum pasien selama perawatan dan memeriksa potensi efek samping dari perawatan.
- Menentukan respon pengobatan terhadap kanker
- Mengetahui apakah kanker telah tumbuh kembali
Untuk itu, diperlukannya sejumlah tes laboratorium umum yang dilakukan saat pengobatan kanker, yaitu.
- Tes kimia darah, tes yang mencakup untuk nitrogen urea darah dan kreatinin. Tinggi atau rendahnya kadar beberapa zat dapat menjadi tanda penyakit ataupun efek samping obat.
- Tes mutasi gen kanker, tes ini digunakan untuk mengetahui adanya mutasi bawaan spesifik pada gen yang diketahui berperan dalam perkembangan kanker, misalnya mutasi gen BRCA1 dan BRCA2 yang berperan dalam perkembangan kanker payudara dan ovarium.
- Pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan ini merupakan serangkaian tes laboratorium yang menggunakan darah sebagai sampel. Informasi yang diberikan test ini, berkenaan dengan sel-sel dalam darah. Biasanya, tes pemeriksaan darah digunakan untuk diagnosis, terutama pada kasus leukimia.
- Analisis sitogenetik, tes yang digunakan untuk mengetahui perubahan jumlah dan struktur kromosom dalam sel darah putih atau sel sumsum tulang pasien. Tes ini, digunakan pula untuk menentukan perawatan yang tepat.
- Imunofenotipe, identifikasi sel berdasarkan jenis antigen yang terdapat pada permukaan sel. Tes satu ini, untuk mendiagnosis, melihat stadium dan memantau kanker darah serta gangguan hematologi lainnya, seperti leukimia, limfoma, sindrom mielodisplastik, dan gangguan mieloproliferatif. Umumnya, sampel dalam tes ini menggunakan darah atau sampel sumsum tulang belakang.
- Sitologi dahak, untuk diagnosis kanker paru-paru.
- Urinalisis, dilakukan untuk deteksi kanker ginjal dan urothelial. Sampel tes ini, menggunakan urin.
- Sitologi urin, untuk mendeteksi dan diagnosis kanker kandung kemih dan urothelial lainnya, dapat digunakan pula untuk pemantauan pasien apakah kambuh kembali atau tidak. Tes tersebut, juga dapat digunakan untuk memeriksa ada atau tidaknya sel abnormal dari saluran kemih ke dalam urin.
- Tumor marker (penanda tumor), senyawa yang ditemukan di dalam darah atau urin sebagai penanda tumor maupun kanker jika jumlahnya di atas normal. Penanda ini, berupa protein namun jika penanda tumor baru umumnya adalah gen.
Dengan demikian, tes laboratorium sangat diperlukan untuk mendeteksi maupun mendiagnosis suatu penyakit. Sebelum dilakukan tes ini, pasien kerap tidak diperbolehkan makan atau minum selama beberapa jam.