jenis plastik

Jenis Plastik di Laboratorium

Hampir berbagai jenis kegiatan dan industri saat ini, membutuhkan plastik baik kebutuhan sehari-hari maupun industri kesehatan. Umumnya, penggunaan plastik di laboratorium untuk consumables, seperti tips, tube, deep well plate, dan perangkat laboratorium lainnya. Untuk itu, diperlukannya pelbagai jenis plastik di laboratorium.

Jenis plastik di laboratorium

Di bawah ini terdapat berbagai jenis plastik di laboratorium yang kerap digunakan.

  • PET (Polyethylene Terephthalate)

Bahan plastik yang paling sering dijumpai dalam sehari-hari. Plastik jenis ini, berwarna transparan dan tidak dapat tembus air. 

Plastik PET kerap digunakan sebagai botol minuman, kosmetik, dan makananan. Akan tetapi, penggunaan plastik jenis ini disarankan untuk satu kali pemakaian. 

Hal ini dikarenakan, jika digunakan secara berulang akan menimbulkan bahaya. Sebab, saat terpapar suhu hangat bahan polimer akan meleleh dan mengeluarkan zat kasinogenik yang mengandung antimon trioksida.

Zat tersebut, merupakan penyebab kanker pada jaringan hidup. Selain itu, potensi pelepasan antimon akan semakin besar seiring dengan semakin lama cairan dibiarkan dalam wadah PET.

  • High Density Polyethylene (HDPE)

Jenis plastik satu ini, memiliki ketahanan lebih kuat dan tebal dibandingkan PET. Hal ini disebabkan, kerapatan molekul lebih tinggi sehingga dapat bertahan terhadap pelarut serta suhu tinggi.

Akibat memiliki bahan yang tebal dan dapat bertahan di suhu tinggi membuat HDPE mampu mencegah reaksi kimia antara kemasan dengan produk di dalamnya. Penggunaan HDPE biasanya terdapat pada kemasan galon air, bahan kimia rumah tangga (botol sampo, deterjen, pembersih, dan lainnya).

  • Polyvinyl Chloride (PVC)

PVC, salah satu jenis plastik yang digunakan untuk industri konstruksi, misalnya pipa, pintu, jendela, kabel. Selanjutnya, PVC kerap dipakai untuk keperluan medis, seperti tabung medis dan kantong darah tetapi, sangat jarang digunakan pada industri pangan. 

Sebab, jenis plastik ini termasuk salah satu yang paling berbahaya. Untuk itu, plastik PVC jarang di daur ulang dikarenakan dapat menyebabkan risiko kesehatan serta lingkungan.

  • Low Density Polyethylene (LDPE)

Berbeda dengan sebelumnya, jenis plastik LDPE paling banyak digunakan. Memiliki struktur polimer plastik paling sederhana, murah serta mudah untuk diproses.

Bahkan, LDPE dapat bertahan lama, fleksibel tinggi serta tahan akan pelarut kimia. Karenanya, LDPE sangat aman jika digunakan sebagai wadah makanan, maupun untuk pelapis karton susu kertas, kantong makanan beku, dan lainnya.

  • Polypropylene (PP)

Polypropylene, jenis plastik yang mirip LDPE tetapi lebih tahan panas dan lebih kaku. PP merupakan bahan plastik yang paling aman untuk wadah makanan, minuman serta dapat digunakan secara berulang. 

Jenis plastik PP, sering kali digunakan untuk peralatan makan bayi, popok sekali pakai, dan consumables laboratorium. Salah satu produk consumables laboratorium dari Eppendorf terbuat dari bahan Virgin Polypropylene, plastik jenis ini merupakan bahan plastik baru atau bukan berasal dari plastik daur ulang. 

Dengan demikian, kualitas yang dihadirkan sangat baik dan dapat tahan panas dari reaksi kimia. Bahan jenis tersebut pun, sangat dibutuhkan dalam pengerjaan di laboratorium.

Hal ini dikarenakan, prosedur kerja di laboratorium menggunakan temperatur panas ataupun dingin, mixing serta autoclave untuk menjaga sterilitasnya.

  • Polystyrene (PS)

Polystyrene, jenis plastik yang digunakan untuk styrofoam. Telah diketahui, bahwa penggunaan Styrofoam sudah banyak digunakan, yaitu untuk cooler box, tempat penyimpanan, ataupun wadah makanan. 

Sayangnya, Styrofoam tidak dapat terpapar panas sebab saat terpapar panas kemudian terakumulasi di dalam tubuh menyebabkan masalah serius pada otak, keseimbangan hormone estrogen, sistem reproduksi, syaraf, gen, paru-paru, hati, dan sistem kekebalan tubuh.

  • Other

Jenis plastik ini, tidak termasuk dalam kategori di atas serta dibentuk dengan mencampurkan dua atau lebih jenis plastik berbeda. Beberapa jenis plastik yang termasuk dalam kategori ini, antara lain SAN (Styrene acrylonite), ABS (Acrylonitrile butadiene styrene), PC (Polycarbonate), dan Nylon. Tak hanya itu, plastik jenis ini sangat sulit untuk didaur ulang sehingga penggunaannya perlu dibatasi.

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *