Seluk Beluk GMO yang Perlu Kamu Ketahui
Perkembangan teknologi dibidang penyediaan pangan dan obat-obatan saat ini tengah berkembang pesat, khususnya untuk negara maju seperti Amerika Serikat, Australia, Inggris dan lainnya. Para peneliti semakin mengembangkan penelitiannya dan telah menemukan terobosan baru barupa organisme transgenik atau yang bisa disebut Genetically Modified Organism (GMO).
Apa itu GMO
Genetically Modified Organism (GMO) merupakan makhluk hidup atau organisme yang materi genetiknya telah dimanipulasi di laboratorium dengan menggunakan teknik rekayasa genetik. Hasil dari produk ini, akan memiliki sifat unggul dibandingkan dengan makhluk hidup asalnya karena gen-gen yang kurang bagus telah dimanipulasi atau digantikan dengan gen yang baik.
Produk rekayasa genetika diklasifikasikan menjadi 4 macam, yaitu.
- generasi pertama, satu sifat
- generasi kedua, kumpulan sifat
- generasi ketiga dan keempat , near-intragenic, intragenic, dan cisgenic.
Tujuan dari pengembangan GMO ini adalah untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi dunia. Beberapa di antaranya kekurangan pangan dikarenakan meningkatnya pertumbuhan penduduk, kurangnya ketersediaan lahan pertanian, dan membuat hasil pertanian yang memiliki kualias bagus dalam waktu singkat.
Sebab itu, hadirnya teknologi ini dianggap sebagai jalan pintas untuk memenuhi kebutuhan pangan dan obat-obatan dengan cepat. Peningkatan hasil produk dari teknologi tersebut diakibatkan kebutuhan dan permintaan yang tinggi.
Walaupun demikian, produk GMO masih memiliki isu tersendiri terkait pro dan kontra di beberapa negara. Alasan utamanya, yakni mengaitkan kode etik.
Hasil dari produk GMO pun, telah tersebar di berbagai bidang, antara lain pertanian, farmasi, kedokteran, industri, dan lingkungan. Berdasarkan itu, produk GMO memiliki dampak positif dan negatif dalam produksinya.
Dampak positif
- Bidang pertanian, produk pangan hasil rekayasa genetik akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas, dan meningkatkan nilai ekonomi produk.
- Memperbaiki nutrisi, nilai palatabilitas dari produk pangan dan pertanian.
- Meningkatkan masa simpan produk untuk beberapa produk hasil pertanian. Umumnya, beberapa produk mudah busuk sehingga mudah tidak terpakai.
- Bidang kedokteran dapat digunakan untuk terapi gen, dan kloning terapeutik.
- Bidang farmasi, penggunaan bahan organik yang tepat mampu mengobati dan menyembuhkan penyakit
- Bidang industri dapat dimanfaatkan untuk membuat biofuel dari tanaman, seperti dari jagung, gandum, kanola, kedelai. Penggunaan biofuel sangat bermanfaat dalam penggunaan bioenergi masa depan yang dapat diperbaharui dan dapat digunakan sebagai energi alternatif untuk menghemat penggunaan bahan bakar fosil yang tidak dapat diperbaharui.
Dampak Negatif GMO
Selain dampak positif, adapun risiko yang ditimbulkan oleh pengembangan teknologi tersebut. Berikut dampak risiko dari adanya GMO.
- Produk GMO dapat mengganggu keseimbangan ekologi. Hal ini dikarenakan, produk GMO baik yang unggul maupun tidak, dapat membentuk resisteni terhadap antibiotik sehingga dikhawatirkan dapat membentuk senyawa toksik, allergen dan juga terjadinya perubahan nilai gizi.
- Proses pembuatan produk GMO dapat terjadi perubahan senyawa pada organisme yang digunakan, sehingga menjadi toksin. Jika, bahaya potensial tersebut terjadi maka susunan dari organisme akan berubah melalui penanaman secara konvensional, mutagenesis atau oleh bioteknologi.