Next Generation Sequencing and Sample Preparation

The second Seminar was held at Hotel Bidakara Jakarta on September 10, 2019. Next Generation Sequencing is the main theme for this seminar. Next Generation Sequencing has progressed rapidly in the last 10 years. From the identification causes of the disease to mutation to agricultural activator repairs through genotyping by sorting, NGS is a very powerful tool for researchers. This Seminar aims to share information about progress in Next Generation Sequencing and its application from one of NGS experts from central Genon National, Eijkman Institute, Mr. Hidayat Trimarsanto. In addition, one of the points that is not less important is preparation and the sample management. This will affect the quality of the samples and will certainly give you great results. In this seminar also discussed about the things to be considered in preparation ranging from using the right consumables and choosing the right freezer up to the tool for monitoring. Just like in previous seminar seminars, we provide a service booth for participants who want to check and cleaning for their pipettes. In addition there is also a booth-booth so that the seminar participants can see directly some tools from Eppendorf and can directly consult about the tools in the booth such as Liquid Handling, Consumables, Centrifuge, Incubator Shaker, CO2 Incubator and freezer. This Seminar was held to coincide with the 7th Anniversary of Bioanalyitika Solusindo. We continue to provide the best to Customers with premium product line such as Eppendorf, GFL, CertoClav, proRheo, Biotecon, Lab Bubble and Labnet. We also provide the best after-sales service with superior technical support. In the framework of Anniversary Infiniti, we give appreciation to PT Smart TBK which is Loyal customers.

team banner2

Challenge in Molecular Food Testing Seminar

PT Infiniti Bioanalyitika Solusindo has a routine agenda held annually which is a seminar. Each seminar that we held had a different theme adjusting to the issue that was interesting at the time. On 8 April The first seminar in the year 2019 was held in Yogyakarta. This Seminar was held on the theme of “Challenge in Molecular Food Testing”. Nowadays there are various types of food spread all over the place. And it is very important to ensure that the food process is safe to consume and the origin of the food is verified with the right certification. To determine this, molecular testing techniques are preferred compared to microbiological methods and antibodies due to easier sample processing. In addition, this method also saves more time and cost without decreasing the accuracy level. However, there are also challenges that will be faced in preparing the molecular method for food testing that will directly impact the results of the test. One of the things that is often considered by the agency to perform molecular testing is which technique should they use, End point PCR or Real time PCR? Usually the main consideration is sensitivity and validation. But there are actually many other factors to be aware of before determining which techniques are more precise such as attempts to optimize, the main goal of testing and cost. At this seminar, the speakers who are Technical Product Specialists of Eppendorf share information about the challenges and solutions. The Seminar was attended by institutions especially related to food testing in the area of Yogyakarta and surrounding areas.  In addition to the presentation, we also have booth service for liquid handling and several product booths. Seminar participants can check with their pipette and see the instrument and how the work of some products in the booth. The products featured include Liquid Handling, Consumables Centrifuge and Mastercycler X50.

vortex mixer adalah

Vortex Mixer: Pengertian, Fungsi, dan Cara Penggunaan

Untuk melakukan homogenisasi, ada beberapa instrumen laboratorium yang dapat digunakan. Mulai dari shaker, stirrer, hingga mixer, semuanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun jika Anda sedang membutuhkan alat homogenizer yang mampu menyeragamkan cairan bervolume kecil, vortex mixer (vortexer) dapat dijadikan pilihan. Apa itu vortex mixer? Simak penjelasannya berikut.

Mengenal vortex mixer

Vortex mixer adalah penemuan dari Kraft bersaudara, yakni Jack A. Kraft dan Harold D. Kraft. Saat menemukan instrumen ini, mereka bekerja untuk Scientific Industries yang merupakan produsen peralatan laboratorium. Vortex mixer temuan Kraft ini bahkan masih digunakan dalam industri modern.

Alat ini, termasuk salah satu instrumen yang lazim ditemukan di laboratorium, Fungsi utamanya adalah untuk menyeragamkan cairan dalam volume kecil. Bahkan, alat tersebut tersusun atas motor mesin yang dialiri listrik dan drive shaft yang menjadi pusat alat. Cara kerjanya adalah motor mesin menggerakkan drive shaft dalam gerakan vertikal hingga cairan teraduk sempurna.

Kebanyakan instrumen ini beredar di pasaran sudah memiliki pengaturan kecepatan variabel atau bahkan bisa bergerak terus-menerus secara otomatis. Dengan begitu, pengguna tidak perlu kesulitan untuk melakukan pencampuran cairan dengan instrumen ini.

Kegunaan vortex mixer

Pada dasarnya, vortexer adalah alat yang digunakan untuk melakukan proses homogenisasi atau menyeragamkan cairan. Namun jumlah cairan yang dapat dihomogenkan oleh alat ini terbilang kecil jika dibandingkan dengan alat homogenizer lainnya. Ini karena, instrumen tersebut hanya mampu menampung wadah kecil seperti tabung reaksi, tabung sentrifuse, ependorf, falkon, atau wadah penampung lain yang berukuran kecil.

Anda bisa dengan mudah menemukannya pada sebuah laboratorium biokimia. Dalam laboratorium biokimia, vortex mixer sering digunakan sebagai homogenizer untuk menyeragamkan reagen yang digunakan untuk uji aktivitas enzim. Instrumen ini akan melakukan proses homogenisasi pada buffer, substrat, dan tentunya enzim,

Pun, instrumen ini juga bisa ditemukan pada laboratorium analitik. Biasanya instrumen tersebut difungsikan sebagai alat homogenizer sampel penelitian.

Prinsip kerja Vortexer

Instrumen vortex mixer tersusun atas motor mesin yang dialiri listrik dan memiliki poros penggerak. Poros tersebut akan begerak vertikal saat alat dinyalakan. Untuk menampung sampel, alat ini memanfaatkan potongan karet yang dipasang sedikit di luar pusat alat.

Potongan karet tersebut kemudian akan ikut bergerak karena poros penggerak pada motor mesin. Motor mesin berosilasi dengan karet dalam gerakan melingkar yang sangat cepat. Gerakan ini kemudian akan menciptakan pusaran pada cairan. Pusaran tersebut akan menyatukan zat-zat yang sebelumnya terpisah hingga molekulnya terseragamkan.

Cara menggunakan

Meski  alat yang bekerja otomatis, bukan berarti Anda bisa menggunakkannya secara sembarangan. Berikut cara menggunakan vortex mixer yang benar dan sesuai standar:

  1. Hubungkan alat pada sumber listrik dengan kabel yang tersedia.
  2. Nyalakan alat dengan menekan saklar hingga berada pada posisi “ON”.
  3. Atur kecepatan alat sesuai dengan kebutuhan.
  4. Jangan lupa untuk selalu memegang wadah penampung sampel dengan kuat agar tidak terlempar dan cairan bisa menjadi homogen.

Itulah sekilas tentang alat mixer ini. Alat ini memang sederhana, namun fungsinya sangat penting di laboratorium. Tanpa adanya instrumen ini, proses homogenisasi akan membutuhkan waktu yang sangat lama. Tertarik untuk memiliki vortex mixer? Anda bisa segera mendapatkannya melalui Infiniti Bioanalitika Solusindo (IBS). Kami merupakan distributor alat laboratorium terlengkap di Indonesia.

faktor yang mempengaruhi viskositas

4 Faktor yang Memengaruhi Viskositas

Apabila Anda sering melakukan penelitian yang berhubungan dengan zat cair, istilah viskositas pasti terdengar tidak asing. Istilah ini digunakan untuk salah satu istilah yang identik dengan zat cair, terutama jika menyangkut dengan tingkat kekentalannya. Apa sebenarnya viskositas itu? Untuk lebih memahami tentang viskositas dinamik, materi lainnya, simak ulasannya berikut.

Mengenal apa itu viskositas

Viskositas berasal dari kata “viscous” yang berarti memiliki konsistensi yang pekat atau kental, Jadi secara sederhana memiliki viskositas yang tinggi dapat dimaknai sebagai kekentalan atau hukum stokes. Apa yang dimaksud dengan kekentalan di sini? Kekentalan di sini merujuk pada zat cair. Pengertian viskositas dipahami sebagai suatu gerakan yang terjadi di dalam zat cair. Penyebab gerakan tersebut bisa sangat berbeda-beda, ada yang disebabkan oleh getaran, gaya beratnya, gaya gesek, kecepatan terminal atau bahkan perubahan suhu.

Lihat saja benda padat yang dilelehkan. Sebelum menjadi cair, benda tersebut akan berada pada kondisi “viscous” sehingga dapat mengalir. Pada kondisi tersebut bagian dalam (molekul) benda bergerak terus-menerus dan interaksi antar molekul melemah hingga akhirnya menjadi cair. Itulah viskositas dari cairan yang tergantung dari besarnya viskositas di dalamnya.

Konsep dasar viskositas

Konsep viskositas sebenarnya tidak hanya terbatas pada zat cair saja, melingkupi fluida juga, yang berarti gas pun termasuk di dalamnya. Namun, viskositas zat cair dengan gas tentu saja berbeda. Dilihat dari penyebabnya saja sudah berbeda. Viskositas zat cair disebabkan oleh adanya kohesi (gaya tarik-menarik antar molekul sejenis). Sedangkan pada gas, viskositas timbul karena adanya tabrakan antar molekul penyusun.

Semakin rendah tingkat viskositas suatu zat, maka kemampuannya untuk mengalir pun semakin tinggi. Sebaliknya, zat yang tingkat viskositasnya rendah cenderung lebih susah mengalir. Contoh mudahnya bisa Anda lihat saat mencoba mengalirkan air dan minyak. Air memiliki tingkat viskositas rendah (hampir nihil) sehingga lebih mudah mengalir. Sedangkan minyak tingkat viskositasnya lebih tinggi dari air sehingga lebih susah mengalir. Itulah rumus viskositas.

Di luar itu, juga ada viskositas kinematik yang pergerakannya dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Untuk viskositas zat cair juga bisa ditentukan secara kuantitatif dengan besaran yang lebih sering disebut koefisien viskositas.

Selain itu, meski viskositas ini berlaku untuk seluruh lapisan fluida, namun konsep ini hanya berlaku pada fluida riil. Apa itu fluida riil? Fluida riil merupakan jenis fluida yang benar-benar dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya air dan minyak. Viskositas tidak berlaku pada fluida ideal yang pada kenyataannya tidak bisa ditemukan pada kehidupan sehari-hari. Fluida ideal hanyalah semacam sampel peraga untuk mengamati aliran fluida. Begitu juga dengan gesekan di dalam fluida, seperti penjelasan faktor yang mempengaruhi viskositas berikut ini.

Faktor yang mempengaruhi level viskositas

Tingkat viskositas suatu fluida tentu tidak dapat muncul begitu saja. Ada beberapa contoh soal viskositas faktor yang dapat memengaruhi level viskositas fluida, di antaranya:

1. Tekanan

Tingkat viskositas suatu zat cair akan naik jika terdapat tekanan. Sedangkan pada gas, tekanan tidak akan memengaruhi tingkat viskositas. Mengapa demikian? Ini karena tekanan ternyata memengaruhi ikatan molekul zat cair. Semakin tinggi tekanan maka semakin tinggi pula dihasilkan oleh gaya kohesi yang terjadi pada molekul penyusun zat cair.

2. Temperatur

Di samping tekanan, tingkat viskositas fluida juga dipengaruhi tekanan. Pada zat cair, temperatur yang naik akan menyebabkan tingkat viskositas turun. Sedangkan pada gas, temperature yang naik justru akan meningkatkan viskositas. Ini karena pemanasan dapat membuat kohesi antar molekul melemah.

3. Ukuran serta berat molekul

Ukuran serta berat molekul ternyata juga dapat memengaruhi viskositas. Semakin berat massa molekul benda maka semakin tinggi pula viskositasnya. Sebagai contoh, satuan cgs centimeter gram atau cgs centimeter gram sekon minyak memiliki massa molekul yang lebih berat dibandingkan air, maka nilai viskositasnya pun lebih besar dan luas penampang dibandingkan air.

4. Kekuatan kohesi

Seperti yang telah disebutkan pada bagian pembuka, viskositas dipengaruhi oleh gaya kohesi antar molekul sejenis dalam benda. Makin besar kekuatan gaya kohesi, semakin tinggi pula tingkat viskositasnya.

Dari sini dapat dipahami bahwa setidaknya ada empat faktor yang memengaruhi viskositas benda. Di luar itu, bisa juga karena adanya pengaruh berbentuk bola Anda dapat menjadikannya pertimbangan apabila sedang melakukan penelitian terkait dengan viskositas. Semoga bermanfaat.

fungsi shaker water bath

Ragam Kegunaan dan Fungsi Shaker Water Bath

Shaker merupakan salah satu instrumen laboratorium homogenizer yang umum ditemukan di laboratorium. Dalam perkembangannya, shaker mengalami banyak perubahan, mulai dari bentuk hingga fungsinya. Bahkan ada juga inovasi shaker yang menggabungkannya dengan instrumen lain. Salah satunya adalah shaker water bath. Apa itu shaker water bath? Apa kegunaan alat ini di laboratorium? Anda bisa mengetahui jawabannya pada ulasan berikut.

Mengenal shaker dan water bath

Pada mulanya, shaker  dan water bath merupakan dua perangkat yang terpisah. Keduanya memiliki fungsi masing-masing dan berdiri mandiri. Shaker sendiri merupakan homogenizer yang fungsi utamanya adalah sebagai alat untuk menyeragamkan cairan sehingga terbentuk larutan yang homogen dengan ukuran partikel sama besar.

Sedangkan water bath atau kadang disebut dengan penangas air memiliki fungsi serupa dengan inkubator. Instrumen ini bertugas untuk menciptakan sebuah kondisi yang ideal untuk menyimpan sampel. Biasanya water bath memiliki suhu yang konstan dan kemudian sampel yang disimpan di dalamnya pun akan bertahan dalam suhu yang sama.

Lalu bagaimana jika kedua instrument ini disatukan? Fungsi apa yang kemudian dapat ditemukan pada gabungan shaker dan water bath?

Memahami cara kerja shaker water bath

Dari penjelasan di atas, Anda tentu sudah bisa membayangkan bagaimana shaker water bath bekerja. Ya, pada dasarnya instrument ini adalah sebuah water bath yang dilengkapi dengan fungsi penggerak untuk proses homogenisasi cairan. Sampel cairan yang disimpan dalam water bath model ini dapat dijadikan homogeny dengan fungsi tersebut.

Shaker water bath bisa melakukan tiga fungsi hanya dengan satu instrumen saja, yaitu:

  • Melakukan homogenisasi dengan shaker
  • Melakukan inkubasi sampel dengan water bath
  • Melakukan homogenisasi sekaligus inkubasi

Dengan tiga fungsi tersebut, shaker water bath dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan mulai dari proses fermentasi, analisis nutrisi, sterilisasi, bakteri, mikro-organisme, hingga SGOT dan SGPT.

Beberapa hal yang harus dipaerhatikan saat menggunakan shaker water bath

Sama seperti kebanyakan shaker dan water bath, instrument shaker water bath juga telah terotomatisasi sehingga penggunaannya pun relatif mudah. Walau begitu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan alat ini.

  • Tempatkan shaker water bath di ruangan yang ventilasinya baik. Hal ini untuk mencegah terjadinya pengumpulan asap saat sampel yang digunakan mudah mengeluarkan asap.
  • Hindari penggunaan sampel yang reaktif atau sensitif terhadap air atau pyrophoric. Anda juga sebaiknya tidak memanaskan cairan mandi tepat di atas titik nyala.
  • Sebaiknya gunakan air suling jika harus mencampur cairan. Tujuannya adalah supaya garam tidak menempel selama proses pemanasan.
  • Selalu perhatikan ketinggian air dalam wadah penyimpanan agar tidak meluber.
  • Penggunaan cairan desinfektan diperbolehkan untuk mencegak pertumbuhan organisme kontaminan.
  • Untuk melakukan dekontaminasi, Anda dapat menaikkan suhu hingga 90°C (atau lebih) selama satu jam. Satu minggu sekali saja sudah cukup.
  • Untuk labelling gunakan penanda tahan air agar tidak terhapus.
  • Pastikan penutup benar-benar mengisolasi sampel untuk mencegah terjadinya penguapan dan suhu bisa naik dengan mudah.

Shaker water bath merupakan sebuah inovasi di bidang alat laboratorium. Alat ini menggabungkan fungsi shaker sekaligus dengan water bath. Dengan demikian, kerja Anda di laboratorium pun bisa menjadi lebih praktis dan efisien. Untuk mendapatkan shaker water bath Anda bisa langsung mengunjungi website resmi Infiniti Bioanalitika Solusindo (IBS). Kami menyediakan beragam alat laboratorium untuk berbagai keperluan. Segera lengkapi alat-alat laboratorium dengan IBS.